Debit Brantas Malang Sentuh Tanda Merah! BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Berlanjut

"Semua area tepi sungai itu rawan longsor. Tanah yang melunak akibat hujan ditambah beban bangunan di sekitar DAS membuat kondisi semakin labil," jelasnya.

Bernadette Sariyem
Selasa, 28 Januari 2025 | 14:29 WIB
Debit Brantas Malang Sentuh Tanda Merah! BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Berlanjut
Ilustrasi ChatGPT menggambarkan dampak cuaca ekstrem. Termasuk hujan deras, angin kencang, dan gelombang tinggi seperti yang diperingatkan BMKG [SuaraSulsel.id/Muhammad Yunus]

SuaraMalang.id - Debit air Sungai Brantas di Kota Malang mengalami peningkatan signifikan pada Senin (27/1/2025) akibat hujan deras yang mengguyur sejak siang hari. Aliran sungai terlihat sangat deras dan sempat naik ke pemukiman warga di sekitar Jalan Embong Brantas Gang SD.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Malang, Prayitno, mengungkapkan bahwa debit air sempat menyentuh indikator tanda merah pada alat pemantauan BPBD, yang menunjukkan kondisi berbahaya. Meski tren debit air mulai menurun, ia tetap mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Alhamdulillah, beberapa menit terakhir debit air mulai menurun. Namun, berdasarkan rilis BMKG, cuaca ekstrem masih akan terjadi, sehingga masyarakat perlu tetap waspada," kata Prayitno saat dihubungi.

Selain peningkatan debit air, Prayitno juga mengingatkan potensi longsor di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas. Ia menjelaskan bahwa curah hujan tinggi dapat membuat tanah di tepi sungai melunak, sehingga rentan longsor, terutama di area pemukiman yang berada dekat tepi sungai.

Baca Juga:Cuaca Ekstrem Hujan Lebat dan Angin Kencang Melanda Jatim 17-26 Januari 2025

"Semua area tepi sungai itu rawan longsor. Tanah yang melunak akibat hujan ditambah beban bangunan di sekitar DAS membuat kondisi semakin labil," jelasnya.

BPBD Kota Malang terus memantau perkembangan debit air dan berkoordinasi dengan masyarakat untuk memastikan keselamatan warga, terutama yang tinggal di sekitar DAS Brantas.

Widji Tiamah (65), salah seorang warga Jalan Embong Brantas Gang SD, mengungkapkan bahwa banjir di wilayah tersebut sudah biasa terjadi.

Namun, ia tetap khawatir setiap kali debit air Sungai Brantas meningkat, terlebih karena banjir sering datang tiba-tiba sebagai kiriman air dari wilayah Batu.

"Sebelumnya, kalau yang parah itu sampai masuk rumah. Kami juga takut kalau banjir datang tiba-tiba," ujar Tiamah.

Baca Juga:Tak Kuat Dihantam Hujan Deras 2 Hari, Atap SD di Malang Porak-poranda

BPBD mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan rawan banjir dan longsor untuk terus memantau kondisi sekitar serta segera melapor jika terjadi situasi darurat.

"Kami meminta warga, khususnya yang tinggal di sepanjang DAS, untuk waspada. Jika ada potensi banjir atau longsor, segera evakuasi dan laporkan kepada petugas setempat," tambah Prayitno.

Kontributor : Elizabeth Yati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini