SuaraMalang.id - PDI Perjuangan layangan kritik ke Wali Kota Malang Sutiaji akibat polemik halal city. PDIP menuding Sutiaji gagal paham tentang sejarah.
Sebelumnya diberitakan, spanduk bertuliskan ‘Malang Tolerant City Not Halal City’ yang terpasang di kawasan Balai Kota Malang dan Gedung DPRD Kota Malang viral di media sosial.
Spanduk itu diduga wujud protes terhadap pernyataan Wali Kota Malang Sutiaji tentang program Malang Halal.
Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Malang, Harvad Kurniawan menuding Wali Kota Malang Sutiaji gagal paham.
Baca Juga:BPCB Jatim Geber Ekskavasi Tahap Dua di Situs Srigading Malang
“Wacana halal city yang dilontarkan oleh wali kota menjadi bukti wali kota Malang gagal paham sejarah dan hukum,” kata Harvad mengutip dari Beritajatim.com jejaring Suara.com, Kamis, (17/2/2022).
“Wali kota Malang juga lupa bahwa Kota Malang sama sekali belum memiliki regulasi (perda) yang bercorak halal city. Kalau pun Wali Kota Malang akan mengusulkan perda tersebut maka saya di garda terdepan yang akan menolak selaku wakil ketua Bapemperda dan selaku Wakil Ketua fraksi PDI Perjuangan,” imbuhnya.
Harvad menyebut sejauh ini Kota Malang adalah kota yang kondusif dalam menjalankan toleransi kehidupan bermasyarakat. Selama ini Kota Malang diklaim sebagai salah satu kota di Indonesia yang selalu menjunjung pluralisme.
Wali Kota Malang, Sutiaji enggan menanggapi polemik ini. Menurutnya, Malang Halal ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malang. Dalam mewujudkan Kota Malang sebagai Kota Bermartabat. Ada 6 program andalan yakni Malang City Heritage, Malang 4.0, Malang Creative, Malang Halal, Malang Services dan Malang Nyaman.
“Itu semua (Malang Halal) ada di RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah),” tandas Sutiaji.
Baca Juga:Covid-19 di Kota Malang Mengganas, Belasan Warga Tlogomas Batuk Pilek Terpapar Virus