SuaraMalang.id - Bendera merah penanda risiko tinggi penyebaran Covid-19 terpasang di RW IV Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Terdapat 14 orang pasien terpapar virus di permukiman setempat.
Ketua Satgas Covid-19 RW 04 Kelurahan Tlogomas, Hary Suswanto mengatakan, kasus Covid-19 di wilayahnya ini bukan karena warga tidak taat protokol kesehatan (prokes). Namun, karena warganya mempunyai kesadaran diri untuk lakukan tes swab.
"Warga sini RW 04 orangnya patuh terhadap prokes taat aturan juga. Ketika dia merasa batuk pilek, langsung memiliki keinginan untuk tes PCR. Sehingga terdeteksi dini. Sehingga diketahui mana letak klasternya dan perawatannya bagaimana," ujarnya, Kamis (17/2/2022).
Hary mengatakan, banyaknya kasus Covid-19 di RW 04 ini berasal dari klaster perguruan tinggi dan sekolah. Sebab, banyak warga RW 04 yang bekerja sebagai dosen atau guru. Selain itu juga ada rumah indekos yang dihuni mahasiswa.
Baca Juga:Pemkot Malang Buka Fasilitas Isolasi Terpusat Pasien COVID-19 di Gedung SKB
"Kami ada beberapa dosen, guru, dan anak-anak. Jadi klasternya lebih ke perguruan tinggia, anak sekolah, dan ada kos-kosan. Jadi bukan dari wilayah ini tapi dari luar begitu," tutur dia.
Sebanyak 14 pasien Covid-19 itu mayoritas bergejala ringan, seperti batuk dan pilek. Untuk itu, belasan pasien melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
"Hanya ada satu yang dirawat di RSI Unisma karena komorbid punya hipertensi," tutur dia.
Para warga yang melakukan isoman itu, kata Hary, juga dilakukan pemantauan oleh Satgas Covid-19 RW 04. Hary sudah berkoordinasi dengan Puskesmas setempat untuk keperluan obat-obatan.
"Dan kami juga dari kelurahan diberi bantuan masker, oxymeter dan sebagainya untuk perawatan warga kami," imbuhnya.
Hary pun menyebut, warganya disarankan untuk melakukan isoman selama 10 hari. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa keadaan warganya benar-benar sembuh dari Covid-19.
- 1
- 2