Dinas Pendidikan Kota Malang Jamin MBG Tak Ganggu Pendapatan Kantin Sekolah

Menurut Suwarjana, pelaksanaan MBG dirancang agar tidak mengganggu aktivitas kantin.

Bernadette Sariyem
Jum'at, 17 Januari 2025 | 17:28 WIB
Dinas Pendidikan Kota Malang Jamin MBG Tak Ganggu Pendapatan Kantin Sekolah
Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana. [TIMES Indonesia]

SuaraMalang.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG), inisiasi Presiden RI Prabowo Subianto, segera dilaksanakan di Kota Malang pekan ini, dengan tiga sekolah sebagai sasaran awal.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana, menyebutkan program ini tidak akan berdampak pada omzet pedagang kantin di sekolah.

Menurut Suwarjana, pelaksanaan MBG dirancang agar tidak mengganggu aktivitas kantin.

"Makanannya akan dibagikan setelah Zuhur, sehingga anak-anak tetap bisa membeli jajanan di kantin saat istirahat pertama atau sebelum Zuhur. Insya Allah, tidak akan memberikan dampak negatif pada pedagang," ujar Suwarjana, Jumat (17/1/2025).

Baca Juga:Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Kota Batu, PJ Wali Kota Bagikan Susu Gratis

Sebanyak 2.400 siswa dari tiga sekolah di Kota Malang akan menjadi penerima manfaat program MBG tahap awal.

Sekolah-sekolah tersebut adalah:

  • SMP Negeri 19: 900 siswa
  • SMP Negeri 2: 1.000 siswa
  • SD Negeri Ciptomulyo 2: 500 siswa

Pelaksanaan program di ketiga sekolah ini akan menggunakan anggaran dari pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dengan dukungan operasional dari Pangkalan Angkatan Laut (Lanal).

Sebelumnya, program MBG telah dimulai pada Senin (13/1/2025) di SD Negeri 3 Lowokwaru, dengan menyasar lebih dari 400 siswa.

Namun, pelaksanaan di Lowokwaru difasilitasi melalui program corporate social responsibility (CSR), berbeda dengan pelaksanaan mendatang yang menggunakan dana APBN.

Baca Juga:Rp 2,5 Miliar Per Hari! Malang Siapkan Makan Bergizi Gratis, Akankah APBD Kuat?

"Di SDN Lowokwaru 3, seluruh biaya ditanggung melalui CSR murni. Sementara, di tiga sekolah lainnya akan menggunakan anggaran pemerintah pusat," jelas Suwarjana.

Suwarjana berharap program ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi gizi dan kesehatan para siswa.

"Kami optimistis program ini akan membantu meningkatkan kualitas gizi siswa tanpa mengganggu aktivitas kantin atau pedagang di sekolah," tambahnya.

Kontributor : Elizabeth Yati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini