Velodrome Malang Terbengkalai, DPRD Usul Gandeng Swasta

Dito mengakui bahwa salah satu kendala utama pengelolaan Velodrome adalah keterbatasan anggaran operasional.

Bernadette Sariyem
Rabu, 15 Januari 2025 | 20:53 WIB
Velodrome Malang Terbengkalai, DPRD Usul Gandeng Swasta
Ilustrasi bangunan terbengkalai.

SuaraMalang.id - DPRD Kota Malang mengusulkan pengelolaan Velodrome oleh pihak ketiga untuk mengatasi kondisi aset milik Provinsi Jawa Timur tersebut yang terkesan terbengkalai.

Ketua Fraksi Nasdem-PSI DPRD Kota Malang, Dito Arief Nurakhmadi, menyayangkan minimnya pemanfaatan sarana olahraga itu, yang seharusnya dapat berfungsi optimal untuk masyarakat.

Menurut Dito, keberadaan Velodrome di Malang Timur sebenarnya memiliki potensi besar sebagai sarana olahraga dan rekreasi masyarakat. Namun, saat ini kondisinya jauh dari kata ideal.

“Sayang sekali jika ada fasilitas yang terbengkalai, padahal bisa dimanfaatkan untuk masyarakat. Ini menunjukkan layanan kepada masyarakat berkurang,” ujar Dito, Rabu (15/1/2025).

Baca Juga:Malang Siapkan Skema Parkir Terpusat, Siap Jadi Percontohan Kota Metropolitan

Dito mengakui bahwa salah satu kendala utama pengelolaan Velodrome adalah keterbatasan anggaran operasional.

Namun, ia menegaskan bahwa hal tersebut tidak boleh menjadi alasan bagi pemerintah untuk membiarkan sarana tersebut mangkrak.

“Mungkin tidak hanya mengandalkan APBD Kota Malang atau komunikasi dengan Pemprov Jatim, tetapi juga bisa menggandeng pihak ketiga atau swasta untuk memfungsikan Velodrome dengan baik,” jelasnya.

Dito menyarankan agar Pemkot Malang segera berkoordinasi dengan Pemprov Jatim dan membuka peluang kerja sama dengan pihak swasta atau perusahaan.

“Dengan pengelolaan oleh pihak ketiga, Velodrome dapat difungsikan sebagai sarana olahraga, rekreasi, dan tempat berkumpul masyarakat, terutama di Malang Timur,” tambah Dito.

Baca Juga:Desakan Penerbangan Malam Malang-Jakarta, Dishub Jatim: Insya Allah Tahun Ini Terealisasi

Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa Velodrome masih digunakan masyarakat untuk berolahraga, meskipun kondisinya tidak terawat. Beberapa bagian bangunan tampak usang dan ditumbuhi semak belukar.

“Kita seringkali membangun fasilitas tapi tidak mampu mengoperasikannya. Contohnya Islamic Center dan Velodrome, di mana anggaran negara sudah dikeluarkan tapi tidak dioptimalkan untuk masyarakat,” tegas Dito.

Dito berharap Pemkot Malang lebih proaktif dalam mengambil langkah strategis untuk menyelamatkan sarana yang ada.

Evaluasi menyeluruh dan skema pengelolaan yang inovatif perlu segera dilakukan agar fasilitas seperti Velodrome dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

Velodrome di Malang Timur memiliki potensi besar untuk menjadi pusat aktivitas olahraga dan rekreasi jika dikelola dengan baik. Usulan kerja sama dengan pihak ketiga menjadi harapan baru untuk menghidupkan kembali aset ini.

Kontributor : Elizabeth Yati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini