Korban Pelecehan Seksual di Terminal Arjosari Malang akan Lapor Polisi

Pelecehan seksual itu dilakukan oleh oknum awak bus, namun dia tidak terlalu jelas melihat mukanya karena mengenakan penutup pada wajah dan bertopi.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Minggu, 24 April 2022 | 15:49 WIB
Korban Pelecehan Seksual di Terminal Arjosari Malang akan Lapor Polisi
Pintu masuk Terminal Arjosari Malang -kasus dugaan pelecehan seksual. [Suara.com/Bob Bimantara Leander]

SuaraMalang.id - Perempuan berinisial A (26) buka suara atas peristiwa dugaan pelecehan seksual di Terminal Arjosari Malang.

Dia mengaku melalui utas yang dibuatnya melalui utas di akun Twitternya @Realwilza bahwa memang benar dia dilecehkan. Pelecehan seksual itu dilakukan oleh oknum awak bus, namun dia tidak terlalu jelas melihat mukanya karena mengenakan penutup pada wajah dan bertopi.

"Iya kemarin saya naik bus Tentrem. Kalau untuk oknumnya itu kurang tahu yang jelas pakai kemeja warna merah," kata A dikonfirmasi awak media melalui sambungan telepon, Minggu (24/4/2022).

A pun mengakui bahwa dia salah tidak naik bus di dalam Terminal Arjosari Malang. Dia memilih naik di luar Terminal Arjosari Malang karena merasa tidak nyaman saat memasuki terminal hingga ke ruang tunggu atau tempat naiknya penumpang.

Baca Juga:Jadwal Buka Puasa Malang Minggu 24 April 2022, Lengkap Bacaan Doa Buka Puasa Ramadhan

"Dari Dishub memang disuruh naik di dalam (Terminal Arjosari Malang) dan gak di luar. Iya memang salah saya. Karena di dalam banyak cat calling juga. Terus banyak merasa lebih risih gak nyaman kalau mulai dari dalam naiknya dan lebih lama proses keberangkatannya," jelasnya.

A pun bukan kali pertama naik bus dari terminal itu. Dia sudah naik bus sejak tahun 2018. 

Wanita yang berdomisili di Malang itu ke Surabaya untuk alasan bertemu pacarnya. Setiap satu atau dua minggu dia ke Surabaya menemui pacarnya dengan jasa transportasi bus.

"Saya domisili Malang. Saya ke Surabaya karena pacar saya di Surabaya. Jadi biasanya satu minggu sekali atau dua minggu sekali ke Surabaya waktu pacar saya pulang siang atau libur saya ke sana," ujarnya.

Sementara itu, petugas Terminal Arjosari Malang sebelumnya meminta A untuk kooperatif. Caranya adalah dengan memfoto atau merekam pelaku atau oknum petugas Terminal Arjosari Malang saat peristiwa itu terjadi. A pun diminta untuk ke terminal untuk menjelaskan siapa pelaku dan dua oknum petugas tersebut.

Baca Juga:Sopir Bus Diduga Melakukan Pelecehan Seksual kepada Penumpang di Terminal Arjosari Malang

Menanggapi itu, A pun mengaku syok sehingga dia tidak sempat merekam atau memfoto pelaku atau dua anggota Dishub yang dia sebut di utas akun Twitternya.

Terlebih pelakunya pun tidak cukup jelas wajahnya karena wajahnya tertutup topi dan buff.

"Kalau soal itu saya memang harus betul yang dikatakan (memfoto atau merekam). Kalau misal dalam keadaan panas banget ramai dan oknumnya juga pakai topi maskeran yang bukan medis itu kan samar-sama terus pergi. Untungnya saya sempat agak teriak agar yang lain tahu. Tapi kayak sudah shock ngeblank. Jadi kayak kata orang rekam aja atau foto oknumnya dan apa-apa jadi tidak bisa," bebernya.

Dia pun berencana untuk melaporkan tindakan dugaan pelecehan itu ke polisi dalam waktu dekat.

Terpisah, Kasatreskrim Polres Malang Kota, AKP Bayu Febriyanto Prayogapada mengaku telah berkomunikasi dengan A, namun belum mendapat laporan resmi.

"Kami sudah berkomunikasi. Tinggal menunggu besok untuk dimintai keterangan," tutupnya.

Kontributor : Bob Bimantara Leander

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini