Sopir Bus Diduga Melakukan Pelecehan Seksual kepada Penumpang di Terminal Arjosari Malang

Kasus dugaan pelecehan seksual terjadi di Terminal Arjosari Malang, Jawa Timur. Peristiwa itu viral berdasar unggahan akun Twitter @Realwilza.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Minggu, 24 April 2022 | 13:10 WIB
Sopir Bus Diduga Melakukan Pelecehan Seksual kepada Penumpang di Terminal Arjosari Malang
Terminal Arjosari Malang, Jawa Timur. [Suara.com/Bob Bimantara Leander]

SuaraMalang.id - Kasus dugaan pelecehan seksual terjadi di Terminal Arjosari Malang, Jawa Timur. Peristiwa itu viral berdasar unggahan akun Twitter @Realwilza.

Dijelaskan, pelecehan seksual itu dilakukan oleh seorang makelar. Akun tersebut menceritakan, makelar itu menginjak kakinya dan secara sengaja memeluknya saat dia hendak naik bus di toko ritel modern tak jauh dari pintu keluar terminal.

Dia pun kecewa. Sebab ada dua petugas di sana. Namun, tidak berbuat apa-apa.

"Masalahnya, tadi makelar itu (pakai baju merah hari ini), gak sengaja injak kaki saya, lalu refleks dia PELUK SAYA, saya bilang "jangan pegang saya" dan teriak, 2 pegawai dishub malah diam saja. Karena saya kaget dan takut jadi saya cuman bisa kasih jari tengah," tulisnya.

Baca Juga:Aksi Pencurian Burung di Malang Terekam CCTV, Warganet: Nekat Banget Puasa-puasa

Dia juga menuliskan, diketahuinya pelaku pelecehan tersebut adalah makelar berdasarkan informasi kernet bus yang ditumpanginya.

"Kalau gak sengaja injak dan gak minta maaf juga gpp, mungkin sama sama salah. TAPI GAK USAH PELUK DONG!!!! Kenapa saya tau dia makelar di Terminal Arjosari, karena saya sempat tanya ke kernet bis tentr3m," tulisnya.

Atas peristiwa itu, akun tersebut pun mencatut akun Dishub Kota Malang, yakni @DishubMalang. Dia menyarankan Dishub Kota Malang agar mengedukasi petugasnya di lapangan agar sadar adanya pelecehan seksual.

"Tolong yaa pegawai @DishubMalang di edukasi masalah sexual harassment. Kalau ada kejadian seperti itu lagi jadi bisa di damai kan, gak cuman diem aja pake kacamata item, duduk di bawah pohon. Saya jadi trauma mau naik transportasi umum. Tks," tulis akun itu.

Sementara, Petugas Pengatur Lalu Lintas Terminal Arjosari, Bledug Kuswono mengaku telah menerima laporan itu dari pimpinannya.

Baca Juga:Video Viral! Kurir Malang Dimarahi Pemesan, HP Anaknya Dibanting hingga Rusak

Bledug juga mengakui pada waktu kejadian adalah piketnya untuk mengatur lalu lintas di luar terminal Arjosari.

"Dan memang saya karena kewalahan mengatur lalu lintas di luar itu. Saya minta bantuan dua petugas di luar terminal mengatur lalu lintas," ujarnya ditemui di lokasi, Minggu (24/3/2022).

Dia pun mengatakan, pihaknya tidak mengawasi secara pasti naik turunya penumpang ke bus. Dia di pintu keluar terminal Arjosari hanya mengatur lalu lintas bus yang padat waktu itu, sekitar pukul 12.25 sampai 12.30, Sabtu (23/4/2022) kemarin.

"Kami gak mengawasi penumpang. Kami hanya mengatur lalu lintas di pintu keluar. Karena kan padat bus-bus di sana," tutur dia.

Ia mengimbau penumpang agar naik bus itu di dalam terminal yang dilengkapi ruang tunggu.

"Supaya apa? Supaya aman. Kalau ada apa-apa itu masih tanggungjawab kami. Menurut aturan undang-undang 50 meter di pintu keluar terminal itu gak boleh. Tapi kalau twitter yang bersangkutan itu di luar. Pengawasan penumpang itu sudah tanggungjawab Polsek sekitar atau Dishub. Sementara kami di sana itu hanya untuk mengatur lalu lintas bus," ujarnya.

Bledug pun sebenarnya tidak tinggal diam. Pada hari yang sama, malam harinya, seluruh petugas piket termasuk dirinya dipanggil kepala terminal.

"Kronologinya gak tau seperti apa. Kami gak ada yang tahu dua petugas dishub yang dimaksud di Twitter itu," kata dia.

Bledug pun menyarankan jika memang melihat petugasnya tidak melakukan apa-apa saat tindakan itu terjadi, akun Twitter itu seharusnya memfoto keduanya.

"Karena apa? Kami butuh koreksi dari orang-orang. Orang kami sudah kepayahan kok dibilang seperti itu. Kami harap mbaknya bisa ke sini menunjukan siapa-siapa yang dimaksud," paparnya.

Sementara itu, usaha untuk mengusut pelaku terduga pelecehan seksual pun tidak berhenti. Kepala terminal, kata Bledug, juga memanggil supir dan kernet bus di Terminal Arjosari serta makelar di terminal itu.

Jika di utas akun twitter tersebut menjelaskan, pelakunya adalah makelar, kata Bledug salah. Berdasarkan informasi yang didapat ternyata pelakunya adalah sopir bus jurusan Malang-Surabaya berinisial I.

"Pegawai semua dipanggil semua. Sopir dan kernet serta makelar juga saya panggil. Makelarnya gak ada yang tahu. Akhirnya sopirnya itu yang mengaku bus jurusan Malang - Surabaya," ujarnya.

Dari penuturan I saat ditanya Bledug, I memang mengaku sempat memeluk. Namun tidak ada unsur kesengajaan. Waktu kejadian, I mengaku menata penumpang waktu itu. Dia pun mau terjatuh karena kondisi keburu-keburu. Bus di belakang sudah hendak meminta jalan berangkat.

"Dia menyadari. Gini jadi dia menata penumpang dia mau jatuh dan ada penumpang mau naik. Dipeganglah sama dia. Waktu itu pengakuannya memang saya memegang. Tapi intinya gak ada unsur kesengajaan," jelasnya.

Bledug pun mengaku anggota Satreskrim Polresta Malang Kota kemarin Sabtu (23/4/2022) sudah ke terminal. Polisi hendak melacak sopir bus yang dimaksud.

"Jadi bukan makelar tapi sopir bus. Sudah omong-omongan. Sopir sudah siap membantu menyelesaikan ini ke polisi. Dia siap dipertemukan dimana dan dimintai keterangan. Waktu itu jamnya sopir itu sudah habis. Tapi polisi sudah saya berikan nomor hape sopir itu," tuturnya.

Bledug juga menjelaskan, sopir tersebut pun sudah meminta maaf atas perlakuannya.

"Dan sopir itu mengakui, kalau salah ya dia minta maaf," tutupnya.

Kontributor : Bob Bimantara Leander

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini