SuaraMalang.id - Kasus dugaan pelecehan seksual terjadi di Terminal Arjosari Malang, Jawa Timur. Peristiwa itu viral berdasar unggahan akun Twitter @Realwilza.
Dijelaskan, pelecehan seksual itu dilakukan oleh seorang makelar. Akun tersebut menceritakan, makelar itu menginjak kakinya dan secara sengaja memeluknya saat dia hendak naik bus di toko ritel modern tak jauh dari pintu keluar terminal.
Dia pun kecewa. Sebab ada dua petugas di sana. Namun, tidak berbuat apa-apa.
"Masalahnya, tadi makelar itu (pakai baju merah hari ini), gak sengaja injak kaki saya, lalu refleks dia PELUK SAYA, saya bilang "jangan pegang saya" dan teriak, 2 pegawai dishub malah diam saja. Karena saya kaget dan takut jadi saya cuman bisa kasih jari tengah," tulisnya.
Baca Juga:Aksi Pencurian Burung di Malang Terekam CCTV, Warganet: Nekat Banget Puasa-puasa
Dia juga menuliskan, diketahuinya pelaku pelecehan tersebut adalah makelar berdasarkan informasi kernet bus yang ditumpanginya.
"Kalau gak sengaja injak dan gak minta maaf juga gpp, mungkin sama sama salah. TAPI GAK USAH PELUK DONG!!!! Kenapa saya tau dia makelar di Terminal Arjosari, karena saya sempat tanya ke kernet bis tentr3m," tulisnya.
Atas peristiwa itu, akun tersebut pun mencatut akun Dishub Kota Malang, yakni @DishubMalang. Dia menyarankan Dishub Kota Malang agar mengedukasi petugasnya di lapangan agar sadar adanya pelecehan seksual.
"Tolong yaa pegawai @DishubMalang di edukasi masalah sexual harassment. Kalau ada kejadian seperti itu lagi jadi bisa di damai kan, gak cuman diem aja pake kacamata item, duduk di bawah pohon. Saya jadi trauma mau naik transportasi umum. Tks," tulis akun itu.
Sementara, Petugas Pengatur Lalu Lintas Terminal Arjosari, Bledug Kuswono mengaku telah menerima laporan itu dari pimpinannya.
Baca Juga:Video Viral! Kurir Malang Dimarahi Pemesan, HP Anaknya Dibanting hingga Rusak
Bledug juga mengakui pada waktu kejadian adalah piketnya untuk mengatur lalu lintas di luar terminal Arjosari.
"Dan memang saya karena kewalahan mengatur lalu lintas di luar itu. Saya minta bantuan dua petugas di luar terminal mengatur lalu lintas," ujarnya ditemui di lokasi, Minggu (24/3/2022).
Dia pun mengatakan, pihaknya tidak mengawasi secara pasti naik turunya penumpang ke bus. Dia di pintu keluar terminal Arjosari hanya mengatur lalu lintas bus yang padat waktu itu, sekitar pukul 12.25 sampai 12.30, Sabtu (23/4/2022) kemarin.
"Kami gak mengawasi penumpang. Kami hanya mengatur lalu lintas di pintu keluar. Karena kan padat bus-bus di sana," tutur dia.
Ia mengimbau penumpang agar naik bus itu di dalam terminal yang dilengkapi ruang tunggu.
"Supaya apa? Supaya aman. Kalau ada apa-apa itu masih tanggungjawab kami. Menurut aturan undang-undang 50 meter di pintu keluar terminal itu gak boleh. Tapi kalau twitter yang bersangkutan itu di luar. Pengawasan penumpang itu sudah tanggungjawab Polsek sekitar atau Dishub. Sementara kami di sana itu hanya untuk mengatur lalu lintas bus," ujarnya.
- 1
- 2