Meskipun temuannya bersifat observasi, bukan hasil uji klinis, para ilmuwan mendorong pasien dan dokter untuk menghentikan penggunaan SGLT2i jika sakit.
“Pasien harus terus memantau gula darahnya, dan jika penyakitnya berkepanjangan atau jika gula darahnya sangat tinggi, mereka dapat berbicara dengan dokter tentang bentuk terapi lain,” tambah Fisher.