Perlu diketahui, Arema FC hampir tiga tahun tidak lagi bermain di Stadion Kanjuruhan, sejak Tragedi Kanjuruhan. Singo Edan sebelumnya dihukum larangan menggelar pertandingan kandang dengan penonton hingga akhir musim Liga 1 2022/2023.
Selain itu, mereka juga dilarang bermain di Stadion Kanjuruhan dan harus menggelar laga kandang di stadion lain yang berjarak minimal 250 kilometer dari Malang hingga akhir musim tersebut.
Dengan berakhirnya Liga 1 musim 2022/2023, sanksi tersebut secara teknis sudah berakhir. Namun, Stadion Kanjuruhan sendiri direncanakan untuk dirubuhkan dan dibangun kembali sesuai standar FIFA. Proses pembangunan kembali ini diperkirakan akan memakan waktu yang cukup lama.
Jadi, meskipun sanksi larangan bermain di kandang sudah selesai, Arema FC belum bisa kembali bermain di Stadion Kanjuruhan karena stadion tersebut sedang dalam proses pembangunan ulang. Mereka kemungkinan akan terus menggunakan stadion lain sebagai kandang mereka hingga pembangunan Stadion Kanjuruhan selesai.
Baca Juga:Alamak! Nekat Curang Saat Ujian, 2 Peserta UTBK 2025 di UB Kena Hukuman Berat
Stadion Kanjuruhan masuk sebagai salah satu dari 17 stadion yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto belum lama ini. Stadion Kanjuruhan ini kemudian diserahkan pengelolaannya ke Pemkab Malang.
Renovasi ini dilakukan sebagai bentuk tanggapan atas tragedi yang terjadi pada 1 Oktober 2022, yang menyebabkan ratusan korban jiwa. Perbaikan tersebut dilakukan mulai dari 4 September 2023 sampai 31 Desember 2024. Renovasi Stadion Kanjuruhan menelan anggaran sebesar Rp 357,84 miliar.
Perbaikan ini mencakup peningkatan fasilitas stadion, termasuk Peningkatan sistem keamanan, infrastruktur stadion, Penataan area luar stadion. Kemudian Penambahan fasilitas-fasilitas yang sesuai dengan standar FIFA.