Anak Sekolah 'Beradu Nyawa' Lewati Jembatan Bambu, DPRD Malang Cecar Dinas PU

"Anak-anak sekolah berangkat seperti beradu nyawa setiap hari. Kalau ini tidak selesai, saya juga merasa berdosa," ujar Abdul Qodir

Bernadette Sariyem
Jum'at, 06 Desember 2024 | 19:33 WIB
Anak Sekolah 'Beradu Nyawa' Lewati Jembatan Bambu, DPRD Malang Cecar Dinas PU
Ilustrasi jembatan bambu. [Suara.com/Sri Handayani]

SuaraMalang.id - Kritik tajam dari tiga anggota DPRD Kabupaten Malang terkait proyek pembangunan jembatan senilai Rp 1,8 miliar di Dusun Lebaksari, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, langsung mendapat respons cepat dari Kepala Dinas PU Bina Marga, Khairul Isnadi Kusuma. Proyek yang sebelumnya dinilai lambat kini dipastikan selesai sebelum akhir tahun.

Ketiga anggota DPRD yang menyuarakan kritik tersebut adalah Rahmat Kartala (Gerindra), Agung Dwi Susanto (Nasdem), dan Abdul Qodir (PDI Perjuangan).

Menurut Abdul Qodir, kritik ini bukan hanya demi pembangunan infrastruktur, tetapi juga demi keselamatan anak-anak sekolah yang harus mempertaruhkan nyawa setiap hari melintasi jembatan darurat dari bambu di atas Sungai Glidik.

Khawatir Anak Sekolah Beradu Nyawa Sejak pembangunan jembatan dimulai, warga sekitar, termasuk anak-anak sekolah, terpaksa menggunakan jembatan darurat dari anyaman bambu.

Baca Juga:116 Rumah Terendam Banjir di Malang, Warga Sempat Mengungsi Seminggu

Jembatan ini sangat rawan, terutama saat musim hujan ketika Sungai Glidik yang menjadi jalur lahar Gunung Semeru meluap dengan arus deras.

"Anak-anak sekolah berangkat seperti beradu nyawa setiap hari. Kalau ini tidak selesai, saya juga merasa berdosa," ujar Abdul Qodir, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan, Jumat (6/12/2024).

Kadis Bina Marga Pastikan Rampung Tepat Waktu Merespons kritik tersebut, Khairul Isnadi Kusuma langsung mengambil langkah cepat.

Kadis yang pernah menerima Prapanca Award pada April 2024 sebagai birokrasi inspiratif ini memastikan bahwa proyek jembatan akan selesai pada 30 Desember 2024. Saat ini, progres pengerjaan telah mencapai 92 persen, tinggal pengecatan besi pengaman jembatan.

"Proyek ini sudah hampir selesai, tinggal sedikit lagi. Saya jamin, jembatan ini rampung tepat waktu karena ini untuk kepentingan rakyat," tegas Khairul.

Baca Juga:Modus Licik Operator SPBU Malang: Gondol 13 Ribu Liter Pertalite Pakai Jip Hardtop di Malam Hari

Ia juga mengapresiasi kritik konstruktif dari para anggota DPRD yang disebutnya sebagai sahabat dan mitra kerja.

Perjuangan untuk Kepentingan Warga Abdul Qodir mengapresiasi respons cepat Khairul dan menyebutnya sebagai bukti sinergi antara legislatif dan eksekutif dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat.

"Salut untuk Pak Kadis Bina Marga. Keluhan warga bisa cepat tertangani, ini membuktikan pemerintah hadir untuk rakyat," ungkapnya.

Proyek jembatan jenis balok T ini diharapkan menjadi solusi permanen bagi warga di Dusun Lebaksari, terutama bagi anak-anak sekolah yang selama ini harus bertaruh nyawa melintasi jembatan darurat.

Kontributor : Elizabeth Yati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini