SuaraMalang.id - Sebuah kejadian unik sekaligus mengejutkan terjadi di Kota Malang. Viral di media sosial, sebuah kamar kos di wilayah Kecamatan Klojen, Kota Malang, dijadikan tempat budidaya lobster. Kejadian ini dilaporkan terjadi pada 8 Agustus 2024 dan membuat heboh masyarakat sekitar.
Kejadian tersebut terungkap di Griya Kos Bu Erna Huda di Jalan Mayjend Pandjaitan Gang 8 C, RT 04 RW 05, Kelurahan Penanggungan. Pengelola kos, Muhammad Zainuddin Zidan (23), menemukan kamar kos yang disewakan berubah menjadi kolam budidaya lobster.
Saat ia membuka pintu kamar, ia mendapati ada sekitar 8 ekor lobster yang masih hidup, sementara beberapa lainnya sudah mati atau hanya menyisakan cangkangnya.
"Waktu saya temukan, ada yang masih hidup dan ada yang sudah mati. Yang masih hidup sekitar 8 ekor, saya taruh ember untuk dirawat dulu," ungkap Zidan, Jumat (16/8/2024).
Baca Juga:Viral di Malang! Mobil Pakai Lampu 'Blitz' Bikin Silau, Polisi Tandai SIM Pemiliknya
Zidan menjelaskan bahwa kamar kos tersebut disewakan kepada seorang penghuni baru sekitar dua bulan yang lalu.
Sayangnya, sejak penghuni masuk, tidak pernah ada pembayaran uang kos dan identitasnya juga tidak pernah diberikan. Penghuni kos tersebut hanya ditemui sekali saat diberikan kunci gembok kamar.
Sejumlah penghuni kos lainnya sempat mengeluhkan adanya bau tidak sedap dari kamar tersebut. Namun, Zidan yang saat itu sedang bekerja, tidak bisa segera bertindak.
Hingga pada 8 Agustus 2024, ia memutuskan untuk membuka kamar dan terkejut menemukan kolam budidaya lobster.
"Pas saya buka pintunya, cuma bisa setengah karena ada kasur ditempelkan di dinding. Di dekat pintu itulah saya menemukan kolam lobster, nyamuk dan lalat keluar semua," jelasnya.
Baca Juga:Driver Ojol Meninggal Dunia Diduga Akibat Kelaparan Saat Antre Pesanan Mie Kriting
Zidan mengakui kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi dirinya untuk lebih berhati-hati dalam menerima penghuni kos. Hingga kini, Zidan masih berusaha menghubungi penghuni tersebut, tetapi belum ada respons.
"Ya, ini jadi pelajaran besar. Sejak awal seharusnya minta identitas. Sekarang, saya hanya bisa pasrah," tutup Zidan.
Kontributor : Elizabeth Yati