KLB Dipercepat Jadi Maret 2023, Anggota Exco PSSI: Ada Tekanan, tapi Bukan Ditodong

"Sebagai manusia, kami sedih dengan kejadian tersebut."

Eleonora PEW
Senin, 31 Oktober 2022 | 17:35 WIB
KLB Dipercepat Jadi Maret 2023, Anggota Exco PSSI: Ada Tekanan, tapi Bukan Ditodong
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Hasani Abdulgani memberikan keterangan kepada pewarta di sela Kongres Biasa PSSI 2022, Bandung, Senin (30/5/2022). Dalam kesempatan itu, Hasani mengatakan bahwa dua pemain luar negeri keturunan Indonesia Jim Croque dan Ivar Jenner bersedia untuk memperkuat Indonesia di Piala Dunia U-20 2023. (Michael Siahaan)

SuaraMalang.id - Pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) pemilihan petinggi baru PSSI, yang tadinya dijadwalkan pada November 2023, dipercepat menjadi Maret 2023. Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani, pun menjelaskan alasannya.

"Tekanan pasti ada, tetapi bukan ditekan seperti ditodong pistol," ujar Hasani kepada ANTARA di Jakarta, Senin (31/10/2022). Dia menegaskan bahwa tekanan tersebut bukan datang dari pihak-pihak tertentu, melainkan situasi itu sendiri.

Tragedi Kanjuruhan, yang menewaskan 135 orang dan melukai ratusan lainnya, membuat PSSI berada di posisi harus bergerak atas nama kemanusiaan. Hal itulah, kata Hasani, yang membuat Exco PSSI memutuskan untuk menggelar KLB pemilihan lebih awal dari waktu normal.

"Sebagai manusia, kami sedih dengan kejadian tersebut. Karena itu, kami (Exco PSSI-red) berpikir, daripada menunggu sampai masa kerja kami habis pada November 2023, lebih baik dipercepat saja biar suasana reda. KLB ini dilakukan untuk kemanusiaan," tutur Hasani.

Baca Juga:Akui Ada Tekanan untuk Percepatan KLB, Hasani Abdulgani: Bukan seperti Ditekan Ditodong Pistol

PSSI memutuskan untuk mempercepat pelaksanaan KLB pemilihan ketua umum serta anggota Exco baru setelah menggelar rapat darurat pada Jumat (28/10/2022) malam di Kantor PSSI, Jakarta.

Desakan kepada PSSI untuk segera menggelar KLB awalnya datang dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), yang dibentuk Pemerintah Indonesia menyusul terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan.

TGIPF, dalam dokumen yang dikeluarkan pada 14 Oktober 2022 itu, merekomendasikan supaya jajaran Exco PSSI, termasuk Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas peristiwa di Stadion Kanjuruhan, dengan jatuhnya ratusan korban, baik meninggal maupun luka-luka.

Tim yang diketuai Menkopolhukam Mahfud MD tersebut mengusulkan agar PSSI melaksanakan KLB untuk memilih anggota Exco baru, yang di dalamnya termasuk ketua umum dan wakil ketua umum. [ANTARA]

Baca Juga:Anggota Exco PSSI Hasani Abdulgani Akui Ada Tekanan untuk Percepat KLB

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini