SuaraMalang.id - Polisi belum bisa memeriksa keterangan dari pimpinan Padepokan Tunggal Jati Nusantara terkait insiden ritual di Pantai Payangan, Kabupaten Jember. Peristiwa di pantai selatan Jember itu menyebabkan 11 orang meninggal.
Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo mengatakan, pihaknya sudah mulai melakukan serangkaian pemeriksaan kepada saksi-saksi. Namun, penyidik belum bisa memintai keterangan kepada Nur Hasan, pemimpin kelompok Padepokan Tunggal Jati Nusantara, lantaran mengeluh sakit.
"Untuk ketua padepokan saat ini sedang dirawat, karena mengeluh sesak nafas dan langsung dilakukan infus di RSU Daerah," katanya seperti diberitakan Suaraindonesia.co.id jejaring Suara.com, Senin (14/02/2022).
"Jadi yang bersangkutan belum bisa kita mintai keterangan. Sementara untuk saksi yang lain sudah menjalani pemeriksaan di ruang Satreskrim," sambung dia.
Baca Juga:Geger Ritual Maut Kelompok Tunggal Jati Nusantara Di Pantai Payangan Tewaskan 11 Orang
Kekinian, penyidik dari Polres Jember telah memeriksa sejumlah enam saksi. AKBP Hery memastikan, kejadian yang merenggut 11 nyawa tersebut akan diusut tuntas.
"Hari ini akan menyusul 7 saksi lagi untuk kami mintai keterangan," imbuhnya.
Sebelumya, Kasatpolairud AKP M.Na'i mengaku heran dengan sejumlah kesaksian anggota kelompok ritual yang selamat. Mereka beralasan, bahwa apa yang dilakukan bukan karena paksaan dari siapapun. Melainkan, dari kemauan sendiri.
Seperti diberitakan, petaka ritual terjadi di Pantai Payangan, Jember, Minggu (13/2/2022) dini hari. Sejumlah 24 anggota Padepokan Tunggal Jati Nusantara diterjang ombak besar saat menggelar ritual. Sebanyak 11 orang ditemukan meninggal, sisanya selamat.
Baca Juga:Polisi Usut Ritual di Pantai Payangan Jember yang Menewaskan 11 Orang