Suhu Terendah 0 Derajat, Fenomena Embun Es Menyelimuti Kawasan Bromo

Tanaman yang berada di kawasan Bromo diselimuti oleh butiran salju yang halus dan lembut.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 28 Juli 2021 | 16:59 WIB
Suhu Terendah 0 Derajat, Fenomena Embun Es Menyelimuti Kawasan Bromo
Fenomena embun es atau bun upas di kawasan Bromo, Jawa Timur. [Foto: Instagram/@bbtnbromotenggersemeru]

SuaraMalang.id - Fenomena tahunan di Gunung Bromo, Jawa Timur, yaitu embun es atau bun upas (frost) yang menyerupai salju kembali terjadi. Tanaman yang berada di kawasan Bromo diselimuti oleh butiran es yang halus dan lembut.

Salah satunya seperti yang terlihat dalam unggahan foto di instagram @bbtnbromotenggersemeru.

“Embun es atau bun upas atau frost merupakan fenomena alam yang akan sering kita jumpai di sekitar bulan Juli – Agustus di daerah Ranupani yang memiliki ketinggian 2.100 mdpl. Fenomena seperti ini juga dapat kita jumpai pada daerah yang berada di sekitar TNBTS yang berada pada ketinggian 500 mdpl ke atas lho #sahabatmentaritengger,” tulis caption pada unggahan tersebut dikutip SuaraMalang.id, Rabu (28/7/2021).

Pada foto terlihat beberapa tanaman diselimuti butiran es tipis berwarna putih.  Fenomena ini memang terbilang langka, karena hanya terjadi setahun sekali.

Baca Juga:Khusus yang Sudah Vaksin Covid-19, Kafe di Kota Malang Ini Gratiskan Segelas Kopi

Fenomena ini biasanya hanya dapat jumpai pada pagi hari sebelum matahari terbit dengan sempurna. di Ranupani suhu yang bisa terukur pada bulan itu adalah antara 0 derajat Celcius – 10 derajat Celcius.

Sebagai informasi, terdapat penjelasan mengapa dinamakan “bun upas” oleh masyarakat Tengger. Yakni dikarenakan embun beku ini bisa mengakibatkan kematian pada tanaman apapun. Baik tanaman penutup tanah, bibit pohon maupun pada tanaman pertanian terutama pada areal yang berada pada lembah-lembah yang terbuka dari sekitarnya hingga lereng yang tidak terlalu tinggi.

Para petani di Ranupani akan waspada bila malam harinya terasa dingin menusuk tulang. Karena pada pagi harinya para petani harus menyiram “bun upas” ini dengan air untuk menghilangkannya sebelum matahari menyinari “bun upas” tersebut. Karena jika tidak, secara ilmiah jaringan tanaman yang terkena “bun upas” akan menjadi beku kemudian leleh atau pecah saat terkena sinar matahari dan mengakibatkan pucuk gosong, kering terus mati.

Bun Upas juga bisa dinikmati di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) lainnya. Fenomena tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Setiap tahun, kehadiran fenomena embun es di Bromo selalu dinanti. Walaupun, untuk menikmatinya perlu sedikit perjuangan ekstra. Di Bromo, wisatawan bisa menikmati butiran kristal es dan sensasi dingin ini menggunakan transportasi ojek kuda, jip, dan ojek motor milik warga sekitar.

Kontributor : Fisca Tanjung

Baca Juga:Duh, Sampah Numpuk di Jembatan Gadang Kota Malang hingga Timbulkan Bau Menyengat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini