SuaraMalang.id - Warga Bondowoso Jawa Timur diminta menaati protokol kesehatan (prokes) setelah muncul klaster hajatan di daerah setempat. Imbauan ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso, Mohammad Imron.
Menurut dia, kemunculan klaster hajatan ini merupakan fakta penyebaran Covid-19 masih terjadi. Oleh sebab itu Ia meminta masyarakat agar selalu menerapkan 3M (Mencuci tangan dengan sabun, Menjaga jarak, dan Mengenakan masker).
"Kami Berharap, masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 atau 5M (Mencuci tangan, Menjaga jarak, Memakai Masker, Mengurangi mobilitas, dan Menghindari kerumunan)," ujarnya, dikutip dari Suaraindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Sabtu (12/06/2021).
Adanya klaster baru hajatan di Dusun Pal Sembilan, Desa Bendelan, Kecamatan Binakal, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, beberapa waktu lalu sempat menggegerkan publik.
Baca Juga:Lockdown Satu RT di Kabupaten Bondowoso, 14 Warga Terpapar Covid-19 Usai Pesta Hajatan
Hasil pemeriksaan swab test PCR, belasan warga setempat positif Covid-19 pada hari Rabu (7/6/2021). Ternyata diketahui penyebaran Covid-19 disebabkan longgarnya protokol kesehatan saat acara hajatan berlangsung di Desa Bendelan, Kecamatan Binakal.
Dia menjelaskan, ditemukannya kasus tersebut bermula ada keluarga melaksanakan hajatan. "Kebetulan dalam salah satu keluarga itu ada yang sakit dengan gejala batuk dan pilek," terangnya.
Tanpa menunggu lama, Satgas Covid-19 Bondowoso melakukan tindakan tracing, tracking, dan testing (3T) kepada warga lain yang menghadiri acara hajatan.
Beberapa warga di sana pun dinyatakan positif Covid-19. Rinciannya, 13 orang merupakan warga Dusun Pal Sembilan. Sedangkan 1 orang lain merupakan warga Desa Sumber Tengah, Kecamatan Binakal.
"Lima orang terkonfirmasi Covid-19 merupakan tuan rumah yang menggelar hajatan," katanya
Selebihnya hasil 3T Satgas Covid-19. Peningkatan kasus di Binakal ini merupakan klaster dari kegiatan masyarakat, yakni hajatan," sambung dia.
Baca Juga:Gagal Berangkat Tahun Ini, Sejumlah Jemaah Calhaj di Bondowoso Tarik Ongkos Haji
Dia menyebut, titik kasusnya memang ditemukan di tempat tuan rumah yang sedang melakukan hajatan.
Kendati begitu, pihaknya belum dapat memastikan asal-usul penyebab terjadinya penyebaran Covid-19 di acara hajatan.
"Mobilitas pasien sebelum hajatan berlangsung tak diketahui pasti apakah pernah singgah di daerah dengan kasus Covid-19 tinggi atau tidak. Tetapi yang jelas faktornya abai protokol kesehatan," jelasnya.
Ia menyatakan, 4 orang saat ini dirawat di rumah sakit karena kondisinya parah.
Sementara sisanya masuk kategori orang tanpa gejala (OTG). Rt 3 di Dusun Pal Sembilan itu masuk zona merah. Pasalnya, dalam satu RT ada penghuni di 9 rumah positif Covid-19.
Pihaknya meminta masyarakat tidak terlalu khawatir. Bertambahnya kasus Covid-19 ini harus ditangani bersama.
"Ayo kita jaga diri kita dan keluarga kita masing masing dengan cara disiplin menerapkan protokol kesehatan," katanya menegaskan.