SuaraMalang.id - Peristiwa tragis menimpa dua anak berusia 11 tahun di Waduk Hulaan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Sabtu (16/11/2024) sekitar pukul 13.30 WIB.
Kedua korban, Devano Arief Sefandi dan Gilang Akbar, ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam saat berenang di waduk tersebut.
Menurut saksi mata, Dimas, seorang pedagang pentol di sekitar lokasi, insiden ini bermula ketika ia mendengar suara teriakan anak-anak meminta tolong dari dalam area waduk.
Dimas segera menuju sumber suara, diikuti saksi lainnya, termasuk Dedi dan warga sekitar.
Baca Juga:Gresik Berhasil Bongkar 19 Kasus Judi Online dan Narkoba dalam 18 Hari
Setelah menerima laporan, Polsek Menganti langsung menindaklanjuti informasi ini. Kapolsek Menganti AKP Roni Ismullah bersama tim kepolisian dan warga sekitar segera melakukan pencarian dengan menyusuri waduk.
“Pencarian berlangsung selama 30 menit. Korban pertama, Devano, ditemukan tenggelam di waduk. Selang 30 menit kemudian, korban kedua, Gilang, juga ditemukan tidak jauh dari lokasi korban pertama,” ujar AKP Roni.
Kedua korban segera dibawa ke RS Eka Husada Menganti untuk pemeriksaan. Namun, hasil pemeriksaan dokter menyatakan bahwa keduanya telah meninggal dunia.
“Untuk memastikan penyebab pasti kematian, kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut,” tambah Kapolsek.
Kepala BPBD Kabupaten Gresik, Sukardi, mengonfirmasi identitas kedua korban. Devano Arief Sefandi dan Gilang Akbar, masing-masing berusia 11 tahun, merupakan warga Perumahan MSI Menganti.
Baca Juga:Foto Syur Picu Amuk Suami di Gresik, Istri Dianiaya Pakai Linggis
“Keduanya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa,” jelas Sukardi.
Polisi dan BPBD Kabupaten Gresik mengimbau masyarakat, terutama orang tua, untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak saat bermain di area berbahaya seperti waduk.
Pihak berwenang juga akan meningkatkan keamanan di sekitar Waduk Hulaan untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan dan keselamatan anak-anak di sekitar lokasi yang berisiko tinggi.
Seluruh pihak diharapkan bekerja sama untuk memastikan tidak ada lagi korban di masa mendatang.
Kontributor : Elizabeth Yati