SuaraMalang.id - Seorang pria berinisial ITP (31), warga Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, dilaporkan ke Polres Malang atas dugaan kasus pemerasan disertai ancaman penculikan terhadap mantan majikannya.
Laporan tersebut diajukan pada Jumat (11/10/2024) oleh korban yang datang ke Polres Malang dengan didampingi tim kuasa hukumnya, Dr. Djatmiko & Partners.
“Kami mendampingi klien kami untuk melaporkan dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh ITP. Dugaan tersebut meliputi tindak pidana pemerasan disertai ancaman dan memasuki pekarangan serta rumah tanpa izin,” ujar Moh Syukur Fahmi, kuasa hukum korban, saat ditemui di Polres Malang.
Kasus ini bermula pada 26 Juli 2024, ketika ITP diduga mendatangi kediaman keluarga korban yang berada di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Saat itu, ibu korban sedang sendirian di rumah.
Baca Juga:Kenalan di Aplikasi Kencan, Wanita di Malang Kehilangan Motor
Tanpa izin, ITP memasuki rumah dan merampas telepon milik ibu korban. Tidak hanya itu, ITP juga mengancam akan melaporkan korban kepada pihak berwajib dengan tuduhan menggelapkan uang sebesar Rp 7 miliar yang berasal dari seseorang di Lamongan.
“ITP datang ke rumah dengan segerombolan orang. Pada saat itu, ibu korban yang merupakan pengurus yayasan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Tumpang, sedang berada di rumah sendirian. Pelaku merampas handphone milik ibu korban, mengambil foto-foto tanpa izin, dan menuduh korban membawa uang dalam jumlah besar,” jelas Fahmi.
Pelaku sempat memeriksa isi handphone ibu korban dan memotret beberapa data pribadi, kemudian mengembalikan perangkat tersebut. Namun, pelaku masih mengancam bahwa korban akan diculik jika uang yang diminta tidak diserahkan.
Berdasarkan keterangan Faradilla Anisatus Solikhah, yang merupakan korban sekaligus pelapor, kejadian tersebut bukan kali pertama ITP melakukan pemerasan.
ITP, yang pernah menjadi sopir pribadi keluarga selama hampir satu tahun, sudah berulang kali datang ke rumah dengan modus menagih uang.
Baca Juga:Izinkan Anak di Bawah Umur Mengendarai Motor, Ibu dan Anak Alami Kecelakaan di Malang
Namun, ancaman penculikan dan tuduhan membawa uang miliaran ini baru pertama kali terjadi pada bulan Maret 2024.