SuaraMalang.id - Seorang bocah yang masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK) di Tulungagung, Jawa Timur diduga dicekoki minuman keras (miras) oleh sekelompok remaja.
Peristiwa itu terjadi di Taman Kendang, Kelurahan Sembung, Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (26/5/2024).
Warga yang mengetahui hal itu pun sempat menginterogasi para remaja tersebut. Kejadian itu pun sempat viral di media sosial setelah diunggah.
Terlihat dalam video yang diunggah akun Instagram @andreli_48, dua remaja putri yang tengah dikerumuni oleh warga.
Baca Juga:Akhir Kisah Anak Buldoser Rumah Ibunya di Malang, Janji Tak Akan Menuntut Warisan Lagi
Dalam video berdurasi lebih dari satu menit tersebut, salah satu remaja putri mencoba menjelaskan kronologi kejadian itu.
Ia mengaku sempat mengatakan jika anak TK itu mengambil botol miras tersebut sendiri.
"Dek niki teh, tapi aku gak ngongkon ngombe pak. Adike jukjuk dibuka botole, tapi diombe, tapi langsung ditokne kalih adike. Terus terang ngono (Dik ini teh, tapi aku gak menyuruh minum pak. Adiknya tiba-tiba buka botolnya, tapi diminum, tapi langsung dikeluarkan sama adiknya. Terus terang begitu)" katanya.
Remaja itu pun mengaku tidak menyuruh anak tersebut meminum, hanya saja mengatakan jika minuman tersebut adalah teh.
Perekam kemudian menanyakan kepada bocah berbaju kuning tersebut. Bocah itu pun mengaku dirinya dipaksa meminum miras.
Baca Juga:Viral Rombongan Emak-emak Naik Motor Masuk Tol Singosari Malang, Warganet: Korban Maps
Diketahui, setidaknya ada tujuh remaja yang terlibat dalam kasus tersebut. Dua remaja putri dan lima remaja laki-laki.
Sejumlah warganet pun turut berkomentar pada unggahan tersebut. "Jika belum good looking setidaknya memiliki good attitude," ujar sepia***.
"Kalau sampai mutah, sudah dipastikan dalam kondisi mabuk, tapi anak kecil ini masih kelihatan sadar. Mungkin dia minum, karena rasanya aneh dimuntahkan kembali," komen asegaf***.
"Baru umur segitu, udah minum alkohol," kata aeys***.
"Makin kesini makin ngeri, ya Allah lindungi anak-anak kami," komen enys***.
Kontributor : Fisca Tanjung