SuaraMalang.id - Pasca Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022, Arema FC telah dua kali tidak lolos AFC Profesional Club Licensing, yakni pada musim 2022/2023 dan musim 2023/2024.
Seperti yang diumumkan oleh PSSI, pada musim ini hanya ada 9 dari 18 klub Liga 1 yang lolos AFC club licensing, termasuk Persib Bandung, Persija Jakarta, Bali United, dan Borneo FC.
General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, mengungkapkan bahwa sebenarnya Arema FC sudah memenuhi 85 persen aspek yang telah ditentukan, mulai dari segi keuangan, bisnis, hingga akademi. Namun, ada 15 persen aspek yang belum terpenuhi.
"Saat ini kami dihadapkan pada situasi yang berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Tentu ini semoga menjadi momentum ke depan, agar bisa lebih baik lagi," ucapnya.
Salah satu aspek yang membuat Arema FC tidak lolos adalah berkaitan dengan infrastruktur. Sejak Tragedi Kanjuruhan, Arema FC belum memiliki stadion tetap untuk berkompetisi di Liga 1.
Singo Edan harus menjadi tim musafir, sering berpindah-pindah stadion. Pada musim ini, Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali menjadi homebase Arema FC.
"Aspek yang belum terpenuhi termasuk infrastruktur, seperti stadion dan beberapa detail lainnya," ujarnya.
Inal juga menyatakan bahwa tidak mudah bagi sebuah klub untuk masuk dalam Club Licensing Administration System (CLAS).
Kejadian seperti ini akan menjadi bahan perbaikan Arema FC untuk musim mendatang. Padahal, sejak 2017 hingga 2021 Arema FC selalu dinyatakan lolos AFC Profesional Club Licensing.
"Tentu untuk mengembalikan itu semua butuh waktu yang tidak singkat. Kami yakin bahwa Arema FC tetap berproses untuk memenuhi kriteria yang ditetapkan ke depannya. Insya Allah untuk kompetisi selanjutnya kami akan penuhi semua aspek club licensing," tandasnya.
Arema FC berkomitmen untuk terus berproses dan memenuhi semua aspek yang ditetapkan dalam club licensing agar dapat kembali lolos di musim mendatang.
Kontributor : Elizabeth Yati