SuaraMalang.id - Partai Amanat Nasional (PAN) dulu identik dengan Muhammadiyah. Namun, berjalannya waktu partai berlambang matahari tersebut kini lebih memilih faham Nasionalis dan bukan dari kelompok agama tertentu.
Hal itu berdasarkan ungkapan dari Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur K.H. Marzuki Mustamar.
Ia mengatakan PAN era kepemimpinan Zulkifli Hasan (Zulhas) sudah semakin dekat dengan NU.
"Selamat datang Mendag sekaligus juga Ketua Umum PAN (Zulkifli Hasan). Rasa-rasanya PAN ini sekarang semakin dekat kepada NU, ketimbang yang lain," kata Marzuki Mustamar dikutip dari ANTARA pada Minggu (25/12/2022).
Baca Juga:Toleransi! Banser NU Turut Jaga Keamanan Misa Natal di Gereja Katedral
Marzuki mengatakan hal itu ketika Zulkifli Hasan melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur untuk menghadiri Musyawarah Kerja Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur di Pesantren Mojosari.
Zulhas menjelaskan NU sebagai organisasi yang sangat besar tentunya sangat berpotensi untuk mendorong kebangkitan ekonomi umat.
"Kita semua tahu potensi NU dengan ribuan pesantrennya. Kita harus dukung NU untuk menjadi pelopor kebangkitan ekonomi keumatan, terutama lewat pesantren-pesantren serta para pengusaha NU," jelasnya.
Zulhas menambahkan Kementerian Perdagangan juga telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang sinergi pengembangan dan pemberdayaan ekonomi umat dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf di Yogyakarta pada Agustus lalu.
"Ini adalah sinergi yang baik, pintu masuk bagi kita untuk mendorong berbagai macam kolaborasi untuk kemajuan kewirausahaan pesantren, mulai dari produksi hingga pemasaran," katanya.
Baca Juga:Kalau Ridwan Kamil Tak Jadi Berlabuh ke Golkar Tak Masalah Bukan Kiamat
Menurut dia, kalau mau melihat Indonesia menjadi digdaya, maka Pemerintah tentunya mesti membesarkan NU dan Muhammadiyah.
"Kalau mau lihat Indonesia digdaya, karena ke dua ormas tersebut adalah mayoritas bangsa ini, kalau mereka digdaya maka digdaya pula bangsa Indonesia," ujar Zulhas.