Polisi Turuti Permintaan Aremania Siapkan Dokter Sendiri Ikut Autopsi Korban Tragedi Kanjuruhan

Kepolisian menerima usulan Aremania terkait dokter forensik yang akan mengautopsi korban tragedi Kanjuruhan.

Muhammad Taufiq
Senin, 17 Oktober 2022 | 18:05 WIB
Polisi Turuti Permintaan Aremania Siapkan Dokter Sendiri Ikut Autopsi Korban Tragedi Kanjuruhan
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana dan Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto di posko Aremania, Senin (17/10/2022). [Suara.com/Aziz Ramadani]

SuaraMalang.id - Kepolisian menerima usulan Aremania terkait dokter forensik yang akan mengautopsi korban tragedi Kanjuruhan.

Terkini, tim penyidik Polda Jawa Timur dan Polres Malang masih melakukan verifikasi kepada keluarga korban.

"Sekarang, tim Polres Malang mendampingi tim penyidik dari Polda Jatim masih bertemu dengan pihak keluarga. Hasilnya bagaimana nanti akan kami informasikan kembali," kata Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana, Senin (17/10/2022).

Disebutkan, ada dua korban yang diusulkan autopsi. Hal itu berdasarkan permintaan dari ayah korban.

Baca Juga:Komnas HAM Ungkap Pemain Persebaya Alami Trauma Akibat Tragedi Kanjuruhan

"Dua korban masih sekeluarga, tim melakukan verifikasi terkait permintaan autopsi," sambungnya.

Kepastian kapan digelar autopsi, menunggu hasil pertemuan hari ini.

"Kapolsek, penyidik Polres Malang dan Polda Jatim bertemu dengan orang tua korban. Hasilnya masih menunggu," ujarnya.

Terkait usulan dokter forensik dari Aremania, kepolisian telah menerima dan akan mempertimbangkannya.

"Usulan sudah diterima, dari Polda nanti akan diakomodir untuk mendukung autopsi tersebut," jelasnya.

Baca Juga:TGIPF Sarankan PSSI Segera Agendakan KLB, Netizen: Simalakama Sepak Bola

Ia menegaskan, lokasi autopsi menjadi kewenangan tim dokter.

"Tim dokter forensik nanti melihat kondisi apakah nanti dilakukan autopsi di lokasi (pemakaman) atau di rumah sakit yang disepakati," ujarnya.

Sementara itu, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto menambahkan, pihaknya telah bersilaturahmi dengan Aremania di posko KNPI untuk menyampaikan belasungkawa dan memohon maaf.

"Kami juga saling bertukar informasi. Bahwa operasi kemanusiaan ini sangat dibutuhkan," ujarnya.

Data yang dimaksud, yakni sejumlah 218 korban yang diketahui masih butuh penanganan medis.

"Dari data tersebut kita akan menindaklanjuti," jelasnya.

Pihaknya juga mendukung proses hukum pengusutan Tragedi Kanjuruhan.

"Mengawal tuntas proses hukum dengan tetap mengedepankan korban- korban belum tersentuh bantuan," katanya.

Kontributor : Aziz Ramadani

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini