SuaraMalang.id - Siang tadi Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) berkunjung ke Malang, salah satu agendanya bertemu dengan korban Tragedi Kanjuruhan di rumah sakit dan memantau situasi terkini.
Kedatangan orang nomor satu di republik itu buntut dari Tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan 131 orang dan melukai ratusan orang lainnya paska-laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (01/10/2022).
Saat sampai di Malang, rombongan presiden disambut dengan aksi sejumlah warga yang membentangkan spanduk permintaan kepada presiden agar Tragedi Kanjuruhan ini diusut sampai tuntas.
Tokoh Arek Kepanjen, Kabupaten Malang, Muhammad Sulaiman Wahyu Adi, yang ikut membentangkan spanduk di Jalan Panji, Kepanjen, Komplek Gedung DPRD Kabupaten Malang, menjelaskan, pihaknya membentangkan spanduk "Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan" untuk menyuarakan nasib masyarakat Kabupaten Malang yang menjadi korban.
Baca Juga:Komnas HAM: Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Banyak Wajah Membiru, Berbusa, dan Patah
"Saya melihat wakil rakyat di gedung DPRD Kabupaten Malang kurang lantang menyuarakan, padahal ini nasib dari masyarakat Kabupaten Malang," kata Sulaiman dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Rabu (5/10/2022).
Sulaiman menjelaskan, seharusnya DPRD Kabupaten Malang bersuara lantang, mendorong tragedi Kanjuruhan diusut tuntas.
"Kejadian ini karena gas air mata, bukan yang lain. Sebab pada tahun 2018 pernah terjadi. Tapi ini terjadi lagi dan karena gas air mata. Jadi saya berharap DPRD sebagai wakil rakyat khususnya Kabupaten Malang, ikut bicara dengan lantang," ujarnya.
Sulaiman menambahkan, dirinya berharap tragedi Kanjuruhan diusut tuntas.
"Harapan saya benar benar ditemukan oknum yang bertanggung jawab melakukan penembakan atau pelemparan gas air mata. Karena justru itu yang menyebabkan banyak korban," katanya menambahkan.
Baca Juga:Tinjau Langsung Lokasi Tragedi Kanjuruhan, Jokowi Soroti Pintu dan Tangga Stadion
Sementara itu, setibanya di Malang Presiden Jokowi segera mengunjungi pasien korban Tragedi Kanjuruhan yang dirawat inap di rumah sakit dan memberikan santunan.
Presiden Jokowi juga memastikan korban luka yang masih menjalani perawatan di rumah sakit mendapat pelayanan terbaik. Ia mengatakan kalau sempat berbincang-bincang dengan sekitar empat korban yang menjalani perawatan di RSUD dr. Saiful Anwar.
Dalam obrolan dengan para korban itu, Presiden ingin mengetahui situasi di malam pertandingan pada 1 Oktober 2022 lalu, paska-pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya itu.
"Baru saja saya menjenguk para korban tragedi di stadion Kanjuruhan Malang. Saya ingin memastikan bahwa yang dirawat di rumah sakit ini mendapatkan pelayanan yang paling baik," kata Presiden di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Saiful Anwar, Kota Malang, Rabu (05/10/2022).
"Saya benar-benar ingin tahu akar masalah penyebab tragedi ini sehingga ke depan kita bisa mendapatkan sebuah solusi terbaik dan kita tahu sudah dibentuk Tim Pencari Fakta Independen yang diketuai oleh Pak Menko Polhukam," tambah Presiden.
Presiden Jokowi pun berpesan kepada para pasien korban di Stadion Kanjuruhan agar tetap semangat dan segera sembuh sehingga bisa beraktivitas kembali.
"Tadi saya juga menyampaikan kepada para pasien korban bahwa seluruh biaya untuk perawatan ditanggung oleh pemerintah dan pemerintah daerah," ungkap Presiden.
Tak lupa Presiden Jokowi pun menyampaikan santunan kepada keluarga korban yang meninggal dunia.
"Saya tahu tidak hanya dari pemerintah pusat, tapi juga pemerintah provinsi, pemerintah kota Malang kemudian Bank Jatim juga telah memberikan santunan itu yang bisa meringankan beban dari keluarga dan kerabat korban," tambah Presiden.
Berdasarkan data Tim Kedokteran Kepolisian (Dokpol) Polri, terdapat 455 orang korban tragedi Stadion Kanjuruhan dengan rincian 125 orang meninggal dunia, luka berat 21 orang dan luka ringan 309 orang.
Di RSUD Saiful Anwar Malang sendiri masih ada 30 pasien yang masih dirawat karena mengalami luka sedang dan berat, sebanyak 7 orang bahkan berada di ruang ICU (Intensive Care Unit).