Usaha Rintisan Asal Malang Ini Punya Misi Zero Waste, Ubah Minyak Jelantah jadi Biodiesel

Minyak jelantah di tangan salah satu usaha rintisan asal Malang ini menjadi berguna atau memiliki manfaat tinggi.

Muhammad Taufiq
Selasa, 31 Mei 2022 | 11:53 WIB
Usaha Rintisan Asal Malang Ini Punya Misi Zero Waste, Ubah Minyak Jelantah jadi Biodiesel
Ilustrasi mesin diesel (YouTube/ Petani Jember)

SuaraMalang.id - Minyak jelantah di tangan salah satu usaha rintisan asal Malang ini menjadi berguna atau memiliki manfaat tinggi.

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, bisa menjadi biodiesel untuk bahan bakar dari perahu atau kapal nelayan.

Usaha rintisan itu bernama Zerolim atau Zero Limbah dan berkantor di Jalan Perusahaan Raya Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

Komisaris Zerolim Alexander Soegio mengatakan ide muncul saat melihat sering kali orang membuang minyak jelantah oleh ibu rumah tangga atau rumah makan.

Baca Juga:Tutorial Bikin Kompor dari Barang Bekas Pakai Minyak Jelantah, Nggak Perlu Gas LPG!

Minyak jelantah itu kerap mencemari lingkungan semisal dibuang di sungai atau saluran irigasi pembuangan.

Dia pun tercetus ide untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Alexander ingat, beberapa mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kota Malang pernah melakukan pengelolaan minyak jelantah saat mengikuti lomba kewirausahaan berskala nasional.

"Dan cara mengelola itu kami kembangkan karena memiliki potensi untuk mengurangi pencemaran lingkungan," ujar Alexander, Selasa (31/5/2022).

Alexander menjelaskan, dia pun mulai sosialiasi ke masyarakat sekitar untuk menukarkan minyak jelantah melalui applikasinya, yakni Zerolim di Playstore.

Di aplikasi tersebut, beberapa warga yang memproduksi minyak jelantah mulai dari rumah tangga, restoran, hingga industri rumahan mulai mengunduh aplikasi itu.

Baca Juga:Punya Nilai Ekonomi, Zaki Iskandar Dorong Masyarakat Kelola Minyak Jelantah

Mereka melalui aplikasi itu lalu menyetorkan minyak jelantah.

"Mereka tidak datang ke kantor. Tapi mereka tinggal log in atau buat akun di sana. Dan melapor akan menyetor berapa minyak jelantah lalu, petugas kami yang akan datang," ujarnya.

Hingga kini tercatat ada 1500 pengguna aktif Zerolim dan telah diunduh 5000 kali.

Alexander menjelaskan, pengguna yang menyetorkan minyak jelantah itu akan mendapat penghargaan. Setiap satu kilogram minyak jelantah yang disetorkan, pengguna mendapatkan 3000 poin di aplikasi itu.

"Dan poin itu nanti jika sampai berapa ribu poin bisa ditukarkan dalam bentuk uang tunai melalui rekening atau e-money," kata dia.

Rata-rata dalam satu bulan, Zerolim bisa mendapatkan 20 ton minyak jelantah. Minyak jelantah itu dikonversi sendiri menjadi biodiesel.

"Kemudian hasil produksinya kami pasarkan ke nelayan di pesisir Jawa Timur untuk bahan bakar," kata dia.

Sementara itu, Alexander dalam mengembangkan usaha rintisannya yang berskala UKM (Usaha Kecil dan Menengah) ini juga mengalami kendala. Saat minyak goreng langka dan harganya naik, ada penurunan setoran sekitar 50 persen dari masyarakat.

"Beberapa pengguna kami sempat menjawab karena dipakai lagi minyak gorengnya. Tapi kami tetap edukasi bahwa penggunaan minyak goreng beberapa kali memicu kanker," tuturnya.

Dengan misi pengurangan pencemaran lingkungan, Usaha rintisan yang muncul pada tahun 2019 itu mendapat penghargaan dari Kemenparekraf pada tahun 2021 sebagai karya ekonomi kreatif terbaik 2021.

"Dan kami juga sempat disarankan pak Wagub Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, kalau bisa berkolaborasi dengan pemerintah daerah di Jawa Timur untuk mewujudkan zero waste," imbuh lulusan University of Colorado Amerika itu.

Kontributor : Bob Bimantara Leander

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini