"Kemudian hasil produksinya kami pasarkan ke nelayan di pesisir Jawa Timur untuk bahan bakar," kata dia.
Sementara itu, Alexander dalam mengembangkan usaha rintisannya yang berskala UKM (Usaha Kecil dan Menengah) ini juga mengalami kendala. Saat minyak goreng langka dan harganya naik, ada penurunan setoran sekitar 50 persen dari masyarakat.
"Beberapa pengguna kami sempat menjawab karena dipakai lagi minyak gorengnya. Tapi kami tetap edukasi bahwa penggunaan minyak goreng beberapa kali memicu kanker," tuturnya.
Dengan misi pengurangan pencemaran lingkungan, Usaha rintisan yang muncul pada tahun 2019 itu mendapat penghargaan dari Kemenparekraf pada tahun 2021 sebagai karya ekonomi kreatif terbaik 2021.
Baca Juga:Tutorial Bikin Kompor dari Barang Bekas Pakai Minyak Jelantah, Nggak Perlu Gas LPG!
"Dan kami juga sempat disarankan pak Wagub Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, kalau bisa berkolaborasi dengan pemerintah daerah di Jawa Timur untuk mewujudkan zero waste," imbuh lulusan University of Colorado Amerika itu.
Kontributor : Bob Bimantara Leander