SuaraMalang.id - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengirim 20 sampel pasien Covid-19 untuk diuji laboratorium di Surabaya. Tujuannya untuk mendeteksi varian Omicron.
Direktur RSUD Blambangan dr Widji Lestariono mengatakan, dari 20 sampel yang dikirim, 10 diantaranya merupakan sampel dari pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit setempat.
"Hingga saat ini kami masih menunggu hasil uji lab terhadap sampel yang dikirim, masih belum keluar," katanya seperti diberitakan Suaraindonesia.co.id jejaring Suara.com, Selasa (8/2/2022).
Widji menjelaskan, pengiriman sampel tersebut sebagai antisipasi, seiring lonjakan pasien Covid-19 di wilayah Banyuwangi.
Baca Juga:Covid-19 di Banyuwangi Mengganas, Total 192 Kasus Terkonfirmasi Positif
Puluhan sampel yang dikirim, lanjut dia, mewakili sebanyak 192 warga Banyuwangi yang terpapar virus Corona.
"Dari seluruh kasus aktif yakni 192 di Banyuwangi, itu diambil 20 sampel diantaranya untuk di tes ke Surabaya," terangnya.
Bahkan RSUD Blambangan telah mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan kasus Covid-19.
"Kita siapkan segala sesuatunya, pertama sarana mulai bed pasien, obat-obatan, juga ketersediaan oksigen," ucapnya.
"Kemudian juga tenaga kita membuat perencanaan skema, jika sewaktu-waktu kasusnya meledak seperti di bulan Juli-Agustus 2021 kemarin," imbuh dr Rio.
Baca Juga:Sambangi Banyuwangi, Kemenhub Minta Polisi Berantas Klinik Rapid Test Bodong
Bahkan RSUD Blambangan akan menambah kisaran 100 bed pasien yang berasal dari konversi tempat perawatan penyakit lainnya.
"Saat ini yang kita siapkan masih 46 bed ICU dan Isolasi, karena sampai sejauh ini yang dirawat hanya 10 pasien aktif Covid-19. Jika seumpama ada ledakan kasus, kita kembangkan menyesuaikan kebutuhan, sampai kisaran 100 bed," pungkas dr Rio.