SuaraMalang.id - Dedi, penyelam asal Desa Pasir Putih Kabupaten Situbondo tewas saat melakukan evakuasi bangkai perahu slerek di perairan Kalbut, Rabu (14/4/2021). Dedi diduga alami dekompresi saat menyelam di kedalaman 72 meter.
KBO Polair Polres Situbondo Iptu Suwono mengatakan, korban menghembuskan nafas terakhir saat perjalanan menuju Rumah Sakit Angkatan Laut, Surabaya. Kekinian, Polairut Polres Situbondo masih menyelidiki kematian penyelam tersebut.
"Sebelum sampai di rumah sakit, penyelam Dedi dalam perjalanan meninggal dunia,” katanya dikutip dari Suaraindonesia.co.id jaringan Suara.com, Rabu.
Korban diduga alami dekompresi lantaran menyelam melebihi batas kedalaman yang disaratkan bagi penyelam.
Baca Juga:Perahu Nelayan Tenggelam di Selat Madura, 12 ABK Dilaporkan Selamat
Dekompresi adalah gangguan yang biasa dialami oleh penyelam ketika tubuh mengalami perubahan tekanan air atau udara yang terlalu cepat.
"Dugaan sementara, korban meninggal dunia akibat mengalami dekompresi dan tidak ada pertolongan yang memadai," sambungnya.
Untuk kepentingan penyelidikan, lanjut dia, sejumlah saksi-saksi yang mengikuti proses evakuasi perahu slerek, pada Selasa (13/4/2021) dimintai keterangan.
"Perahu Slerek tengelam pada 6 April 2021 lalu. Sedangkan, proses evakuasi perahu kemarin pada hari Selasa (13/4/2021) sekitar jam 11.30 WIB, siang. Dari keterangan saksi proses evakuasi dilakukan tiga penyelam satu diantaranya korban Dedi," urainya.
Walaupun, perahu slerek ini berhasil diangkat dari dasar laut kepermukaan, namun proses evakuasi ini menelan korban jiwa seorang penyelam.
Baca Juga:Angin Puting Beliung Juga Terjang Situbondo, 22 Rumah Porak-Poranda
“Ada tiga penyelam yang melakukan yang melakukan evakuasi perahu tenggelam itu. Tiga penyelam itu mengaitkan tali ke perahu yang tenggelam sedalam 72 meter,” sambungnya.