SuaraMalang.id - Perahu Nelayan Slerek Tunggal asal Kabupaten Situbondo tenggelam di Selat Madura, Selasa (6/4/2021). Perahu yang dinahkodai Juri (55) warga Desa Kilensari, Panarukan, Situbondo dan membawa 12 ABK (anak buah kapal) itu diduga oleng karena kelebihan muatan.
Komandan Koramil 0823/05 Panarukan, Kapten Margoto mengatakan, kronologi berawal saat Perahu Slerek Tunggal berangkat melaut dari TPI kilensari Panarukan pada Senin (5/4/2021) pukul 14.30 WIB. Kemudian pada pukul 03.00 WIB, Selasa (6/4/2021) dini hari, ketika perjalanan pulang tiba-tiba kapal mulai miring dan tenggelam.
“Diduga perahu Slerek itu kelebihan muatan, karena hasil tangkapan ikannya melimpah. Perahu kemasukan air laut dari belakang mesin di bawah kemudi," jelasnya, dikutip dari Suaraindonesia.co.id jaringan Suara.com, Selasa.
Beruntung, lanjut dia, ada Kapal Slerek Sonata sekitar 50 meter dari lokasi tenggelamnya Slerek Tunggal dan langsung menyelamatkan para ABK korban kapal tenggelam tersebut.
Baca Juga:Angin Puting Beliung Juga Terjang Situbondo, 22 Rumah Porak-Poranda
"Dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa, semua ABK diselamatkan oleh Perahu Soneta dan sampai di TPI Kilensari Panarukan sekitar pukul 04. 30 WIB pagi tadi,” sambungnya.
Berikut nama-nama nelayan atau ABK perahu Slerek Tunggal tenggelam yang diselamatkan oleh Perahu Slerek Sonata;
Juri (55) warga Desa Kilensari Kecamatan Panarukan yang menahkodai Perahu Slerek Tunggal;
Karjo (55) warga Dusun Pesisir Utara, Desa Kilensari;
Agus (37) Roni (22), Agus (25) Firman (21), Suherman (46), Momo (50), Ucik (47), Sahrijo (57), Asro (63),Mis (47), Sadriman (47) th, dan Budi (35), seluruhnya nelayan Pesisir Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo.