Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 13 Mei 2022 | 14:39 WIB
Para pemain Persewangi Banyuwangi [Foto: Suarajatimpost]

"Sudah disampaikan Persewangi kas kosong. Silakan laporkan, bukan terlambat gaji lo ya, kurang dikit, dan belum dihitung potongan indisiplioner sesuai dgn kontrak," ujarnya.

Ia mengakui kekurangan gaji yang saat ini terjadi dikarenakan ekonomi klub yang colaps akibat pandemi. Apalagi saat ini tidak ada sponsor, dana dari ticketing ataupun dari pemerintah.

"Persewangi masih beruntung diakui PSSI dan boleh ikut kompetisi, karena pasca regulasi tidak boleh dibiayai anggaran pemerintah, Persewangi telantar begitu saja oleh pengurus lama, untung tak rumat 5 tahun saya ngrumat itu uang pribadi saya habis kurang lebih Rp 3 miliar," ujarnya.

Kendati mengalami kesusahan, manajemen klub selalu berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi para pemain. Seperti halnya hadiah gol dari penasehat senilai Rp 10 juta juga dibayar walaupun tim ini kalah 7-2.

Baca Juga: Kisah Susi Susanti Sang Penari Seblang Tradisi Selamatan Warga Banyuwangi

Pemain lanjut dia, saat ini justru yang kerab bertindak indisipliner. Kerab membolos dan mengancam akan hengkang.

"Mereka semua mantan karena pada minta surat keluar dari mr gembor. Berdasarkan laporan asisten manajer pada tc menuju liga 3 nasional banyak yang mbolos. Jadi silahkan kalau mau melaporkan," katanya menandaskan.

Load More