Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 12 Mei 2022 | 08:56 WIB
Penari seblang Susi Susanti di Desa Olehsari, Banyuwangi. [Suara.com/Achmad Hafid Nurhabibi]

SuaraMalang.id - Tarian seblang yang digelar masyarakat Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi setiap bulan syawal selama tujuh hari, menyisakan cerita mistis dari sisi penari yang merupakan turunan penari seblang terdahulu.

Susi Susanti, penari seblang generasi terkini memiliki sebuah pengakuan alam bawah sadar. Saat mata dipejamkan bersama alunan gending gamelan dan mantra magis khusus tari seblang dibacakan, dia mulai masuk ke dunia lain, raganya dirasuki roh leluhur untuk menari berjam-jam. 

Di alam bawah sadar, sejumlah tempat diarungi Susi yang didampingi dayang-dayang menggunakan kereta kencana terbuat dari emas hingga bersua dengan Nyi Roro Kidul di wilayah pantai selatan. 

"Saya diajak ke beberapa tempat, ada Nyi Roro Kidul dan beberapa orang lainnya, tapi mereka tidak berbicara, hanya mengarahkan saja, tempatnya bagus-bagus," kata Susi, Kamis (12/5/2022).

Baca Juga: Ini Penampakan Kuda Mati di Tengah Tradisi Puter Kayun Banyuwangi Setelah Perjalanan 15 Kilometer

Sukma Susi berkeliling di alam gaib, sementara raganya menari di lokasi seblang hingga berjam-jam lamanya, tak jarang ketika hari menjelang petang, Susi tak kunjung sadar, karena di alam gaib dia merasakan sebuah kenyamanan tersendiri.

"Kadang lama gak sadar-sadar, karena saya gak mau kembali saat diantar ke sebuah gerbang besar saya gak mau masuk," ungkap Susi.

Susi menyebut, gerbang tersebut merupakan jalur kembalinya sukma Susi ke raga semula.

Susi sendiri menjadi penari seblang sejak 2018 lalu, dua tahun menari berturut-turut, 2020 dan 2021 dia tak menari lagi karena benturan kebijakan tentang Covid-19. 

2022 Susi kembali menari dengan kondisi sudah menikah, padahal penari seblang biasanya diambil dari seorang gadis perawan dari keturunan penari-penari sebelumnya.

Baca Juga: Kasihan! Kuda Mati Gara-gara Kelelahan Ikut Iring-iringan Puter Kayun di Bulusan Banyuwangi

Karena sudah menikah, ada pantangan tersendiri bagi Susi dan Suaminya Nofisabhani. Mereka berdua harus berpisah ranjang selama perhelatan seblang tujuh hari.

Namun mereka bertekad mulai sebelum bulan Syawal sudah membiasakan diri tidak tidur bersama.

Beruntung, sang suami tidak keberatan, dia menerima dengan lapang dada, sang istri mengikuti arahan sesepuh untuk mematuhi pandangan ini.

"Saya memahami, karena mau bagaimana lagi ini merupakan tradisi dan budaya masyarakat sini," ujar Suami.

Dari garis keturunan, Nenek susi bernama Mbah Enah dulunya merupakan penari seblang legendaris di zamannya, kemudian Wahyuni sang kakak juga menari di tahun 2006.

Selanjutnya, Ketua Adat Seblang Olehsari, Ansori mengatakan tari seblang Olehsari ini sebagai bentuk ungkapan syukur sekaligus difungsikan untuk mensucikan desa dan megharap keselamatan.

"Diwujudkan dengan ritual seperti ini. Ini adalah warisan dari leluhur kepada kami yang dilakukan secara turun temurun," jelasnya.

Pelaksanaannya dilakukan selama bulan Syawal. Tradisi ini sendiri berlangsung selama 7 hari berturut-turut. Kali ini acara berlangsung mulai Jumat (6/5/2022) hingga Kamis (12/5/2022). 

Sementara waktu mulai gelaran tari seblang setiap tahun tidak bisa dijadwalkan secara pasti, namun tetap berada di kisaran awal bulan Syawal, tergantung isyarat yang diberikan leluhur kepada masyarakat setempat. 

Kontributor: Achmad Hafid Nurhabibi 

Load More