Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 11 Mei 2022 | 18:10 WIB
Salah satu kuda yang mati dalam perayaan Tradisi Puter Kayun [SuaraMalang/Ahmad Hafid Nurhabibi]

SuaraMalang.id - Seekor kuda mati ditengah prosesi ritual puter kayun yang digelar masyarakat Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, Banyuwangi, Rabu (11/5/2022).

Kuda tersebut milik Atim, warga Kelurahan Boyolangu yang digunakan sebagai alat ritual puter kayun dan mati ditengah jalan raya Situbondo - Banyuwangi, Desa Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.

Peter kurun sendiri merupakan sebuah tradisi turun temurun masyarakat Boyolangu yang digelar setiap 10 Syawal dan dilakukan dengan menunggangi dan mengarak kuda dari Boyolangu hingga kawasan wisata Watu Dodol.

Jarak yang ditempuh cukup panjang, yakni sekitar 15 kilometer dengan rute pulang pergi. Satu kuda mati ditengah perjalanan diduga kuat akibat kelelahan menempuh rute puter kayun.

Baca Juga: Kasihan! Kuda Mati Gara-gara Kelelahan Ikut Iring-iringan Puter Kayun di Bulusan Banyuwangi

"Kuda itu diduga kelelahan dan akhirnya mati ditempat," kata Ketua Adat Napak Tilas Puter Kayun Boyolangu Abdalah.

Tak hanya itu, satu kuda lainnya sempat terlihat lemas dan kelelahan, lalu akhirnya tumbang sebentar, beruntung sang kasir berhasil menanganinya dan tak sampai mati.

"Jadi ada satu kuda mati, dan satu kuda yang tak sadarkan diri atau lemas," ujarnya.

Sebqgqi informasi, ritual napak tilas puter kayun ini merupakan tradisi turunan yang telah digelar berpuluh tahun silam yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur masyarakat Boyolangu kepada Tuhan.

Selain itu juga menjadi pengingat perjuangan dari leluhur setempat, yakni Buyut Jakso atau yang dikenal Ki Martojoyo.

Baca Juga: Penjualan 1300 Baby Lobster Ilegal Digagalkan Kepolisian Jember, Rencananya Dikirim ke Banyuwangi

Dimana Buyut Jakso telah memberikan banyak peninggalan yang hingga kini manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat setempat.

Kontributor: Ahmad Hafid Nurhabibi

Load More