Malang Stop WiFi RW Gratis, Anggaran Dipotong

Program WiFi RW Gratis sebelumnya mencakup 551 titik di seluruh RW di Kota Malang, dengan kecepatan internet mencapai 50 Mbps per titik.

Bernadette Sariyem
Rabu, 18 Desember 2024 | 11:41 WIB
Malang Stop WiFi RW Gratis, Anggaran Dipotong
Ilustrasi wifi. (Pixabay)

SuaraMalang.id - Setelah tiga tahun berjalan, program WiFi RW Gratis yang digagas Pemkot Malang sejak 2021 akan dihentikan mulai Januari 2025.

Keputusan ini diambil oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang karena adanya penyesuaian anggaran dalam APBD 2025.

Kepala Diskominfo Kota Malang, Muhammad Nur Widianto, mengonfirmasi hal ini melalui surat pemberitahuan yang telah disampaikan kepada masyarakat.

"Kami harus menyesuaikan kemampuan APBD di 2025. Diskominfo mengalami rasionalisasi yang signifikan, salah satunya terkait belanja internet. Untuk layanan WiFi RW di tahun 2025, kami nihilkan," ujar Wiwid, sapaan akrabnya, Rabu (18/12/2024).

Baca Juga:Songgoriti, Aset Ratusan Miliar Jadi Rebutan? Pemkot Batu vs Pemkab Malang

Evaluasi Pemanfaatan WiFi Gratis

Program WiFi RW Gratis sebelumnya mencakup 551 titik di seluruh RW di Kota Malang, dengan kecepatan internet mencapai 50 Mbps per titik.

Namun, berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi (monev), hanya 50 persen dari titik-titik tersebut yang dimanfaatkan secara optimal.

"Ada banyak titik yang tidak dimanfaatkan, mungkin karena sosialisasi yang kurang maksimal. Sebagian besar dimanfaatkan untuk kegiatan seperti Posyandu, tetapi ada juga yang tidak digunakan," ungkap Wiwid.

Selain itu, Pemkot Malang mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,4 miliar per tahun untuk layanan ini. Meski nominal tersebut tidak terlalu besar, kondisi postur APBD 2025 yang tidak memungkinkan menjadi alasan utama penghentian layanan ini.

Baca Juga:Polisi Tidur Maut di Malang Akhirnya Dibenahi Usai Telan Korban

Program WiFi RW Gratis awalnya diluncurkan untuk mendukung pembelajaran daring selama masa pandemi Covid-19.

Langkah ini bertujuan agar para pelajar tetap dapat mengakses pendidikan dengan baik di tengah keterbatasan akses internet di rumah masing-masing.

Namun, seiring dengan berkurangnya kebutuhan pembelajaran daring, prioritas layanan internet gratis pun bergeser.

"Ke depan, jika kapasitas anggaran APBD memungkinkan, layanan internet mungkin tidak lagi untuk pembelajaran daring, tetapi lebih pada stimulus untuk UMKM atau mendukung kegiatan ekonomi masyarakat," jelas Wiwid.

Pemkot Malang berencana untuk mengkaji ulang penyediaan layanan internet gratis di masa mendatang dengan fokus pada kebutuhan masyarakat yang lebih relevan, seperti mendukung UMKM lokal.

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akses internet untuk sektor ekonomi, diharapkan program serupa dapat dihidupkan kembali dengan skema yang lebih efektif dan efisien.

Kontributor : Elizabeth Yati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini