Malang Sulap 6 TPS Jadi Percontohan, Bye-Bye Bau dan Tumpukan Sampah

Fasilitas yang memadai seperti sumur resapan di TPS diharapkan dapat mengurangi polusi dan menjaga kebersihan area sekitar TPS.

Bernadette Sariyem
Rabu, 13 November 2024 | 21:04 WIB
Malang Sulap 6 TPS Jadi Percontohan, Bye-Bye Bau dan Tumpukan Sampah
Ilustrasi tempat pembuangan akhir sampah. (Suara.com/Ari Purnomo)

SuaraMalang.id - Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tengah memulai renovasi pada enam Tempat Penampungan Sementara (TPS) sebagai bagian dari upaya perbaikan pengelolaan sampah di kota tersebut.

Enam TPS yang ditargetkan sebagai percontohan ini berada di wilayah Kartini, Wilis, Sulfat, Merjosari, Kedungkandang, dan Tombro.

Renovasi ini didukung oleh dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) senilai Rp 2 miliar. Program ini diharapkan dapat menghasilkan TPS yang lebih bersih dan tertutup sehingga masyarakat tidak perlu melihat tumpukan sampah secara langsung.

“Saya telah mengunjungi TPS-TPS ini. Program perbaikan ini diharapkan menjadikan TPS lebih layak dan tertutup, agar tidak mengganggu pemandangan bagi kendaraan yang lewat,” ujar Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, Rabu (13/11/2024).

Baca Juga:Batu Anggarkan Rp7,69 Miliar Atasi Darurat Sampah

Sebagai proyek percontohan, keenam TPS tersebut akan menjadi standar pengelolaan yang ideal untuk diterapkan di seluruh kota.

Dalam jangka panjang, Pemkot Malang berencana mengintervensi 57 TPS yang tersebar di seluruh kelurahan untuk menyediakan fasilitas sesuai kebutuhan.

Menurut Kepala DLH Kota Malang, M Noer Rahman, banyak TPS di kota ini belum memiliki fasilitas pendukung seperti penampungan cairan lindi yang sering kali menimbulkan bau tak sedap.

Fasilitas yang memadai seperti sumur resapan di TPS diharapkan dapat mengurangi polusi dan menjaga kebersihan area sekitar TPS.

Selain renovasi TPS, DLH Kota Malang juga memperkuat pemanfaatan TPS 3R (reduce, reuse, recycle) dan bank sampah di tingkat kelurahan untuk mengurangi beban di TPA Supit Urang.

Baca Juga:Kebakaran Pasar Comboran, Pemkot Malang Kucurkan Rp 2 Miliar untuk Renovasi 2025

Saat ini, sekitar 70 persen sampah yang masuk ke TPA tersebut adalah sampah organik yang lebih mudah diolah.

Meski demikian, DLH juga terus berupaya untuk mencari solusi pengelolaan sampah anorganik, salah satunya melalui penguatan regulasi penggunaan kantong plastik.

Kepala Bidang Persampahan dan Limbah B3 DLH Kota Malang, Roni Kuncoro, menambahkan, “Dengan program seperti bank sampah dan TPS 3R, kami berharap bisa mengurangi sampah yang langsung masuk ke TPA. Diharapkan perangkat kelurahan turut mendukung dan mengoptimalkan kegiatan ini demi kebersihan dan kelestarian lingkungan.”

Pemerintah Kota Malang optimis bahwa dengan program pengelolaan sampah yang lebih komprehensif, kota ini akan mampu menjaga lingkungan lebih bersih dan sehat untuk seluruh masyarakat.

Kontributor : Elizabeth Yati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini