Siswa Bunuh Siswa, Begini Tanggapan Kepala SMPN 2 Kota Batu

Lima tersangka dalam kasus ini adalah MA (13), KA (13), AS (13), MI (15), dan KB (13). Empat dari tersangka adalah siswa SMPN 2 Kota Batu, sedangkan MI adalah siswa SMPN 1.

Bernadette Sariyem
Senin, 03 Juni 2024 | 18:44 WIB
Siswa Bunuh Siswa, Begini Tanggapan Kepala SMPN 2 Kota Batu
Ilustrasi bullying. [KlikKaltim.com]

SuaraMalang.id - SMPN 2 Kota Batu tengah menjadi pusat perhatian setelah terungkapnya kasus pengeroyokan yang mengakibatkan tewasnya RKW (14), siswa kelas 7.

Lima tersangka dalam kasus ini adalah MA (13), KA (13), AS (13), MI (15), dan KB (13). Empat dari tersangka adalah siswa SMPN 2 Kota Batu, sedangkan MI adalah siswa SMP Negeri 1 Pujon Malang.

Kelimanya telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan yang menyebabkan RKW meninggal dunia pada Jumat (31/5/2024).

Korban meninggal akibat retak pada tempurung kepala sebelah kiri yang menyebabkan pendarahan dan penggumpalan darah di otak.

Baca Juga:Hak Pendidikan Para Pelaku Penganiayaan Teman SMP Dijamin Pj Wali Kota Batu

Kepala SMPN 2 Kota Batu, Ida Misaroh, menegaskan bahwa pihak sekolah akan patuh pada aturan dan hukum yang berlaku.

"Kami mengikuti proses hukum yang berlaku. Selama anak-anak ini dalam proses penanganan hukum nanti ada penanganan dari pihak KPAI dan kami juga akan menjembatani apa yang menjadi tugas sekolah dan kewajiban kami sebagai pendidik. Karena anak-anak ini juga masih sekolah," kata Ida pada Senin (3/6/2024).

Ida menambahkan bahwa proses pendidikan tetap akan dijalankan, sesuai dengan arahan dari Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, agar hak pendidikan anak-anak tetap terpenuhi meskipun mereka harus menjalani proses hukum.

Ida juga mengakui bahwa pihak sekolah terkejut dengan kejadian ini, karena beberapa pelaku memang sudah dikenal sebagai anak-anak yang bermasalah dan sering tidak masuk sekolah.

"Kalau kebiasaan sehari-hari dan dari kronologi kemarin kami sudah tahu bahwa ini anak-anak yang sering kami panggil, istilahnya punya masalah. Misal sering tidak masuk dan sering mengganggu temannya. Ini kelompok anak-anak yang hampir sama. Tapi anak-anak yang hanya melihat itu sebenarnya anaknya diam, cuma karena diajak saja,” ujarnya.

Baca Juga:Liburan Berakhir Tragis! Bocah 4 Tahun Harus Kehilangan Sang Ayah di Jalur Maut Klemuk

Selain itu, Ida mendapat informasi dari tetangga korban dan pelaku bahwa salah satu pelaku terkenal suka berkelahi karena sering melihat ibunya dipukuli oleh ayahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini