Rem Tangan Aktif, Toyota Fortuner Tetap Terjun ke Jurang Bromo

Pengereman itu didukung dengan adanya bukti pada saat evakuasi kemarin, posisi tuas hand rem, rem tangan, ini berada di atas, ujarnya.

Bernadette Sariyem
Kamis, 16 Mei 2024 | 17:52 WIB
Rem Tangan Aktif, Toyota Fortuner Tetap Terjun ke Jurang Bromo
Polisi berhasil mengungkap sejumlah fakta baru terkait kecelakaan tragis yang melibatkan sebuah mobil Toyota Fortuner dengan nomor polisi B 1683 TJG yang jatuh ke jurang di Dusun Jarak Ijo, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, pada Senin (13/5/2024). [dok/polisi]

Temuan bekas pengereman tersebut mengisyaratkan bahwa mobil tidak dalam kondisi rem blong. Sebaliknya, pengereman diduga masih dapat berfungsi.

“Pengereman itu didukung dengan adanya bukti pada saat evakuasi kemarin, posisi tuas hand rem, rem tangan, ini berada di atas,” ujarnya.

Meskipun rem tangan telah diaktifkan, mobil tetap melaju kencang lantaran bertransmisi matik. Dugaan lain menyebutkan bahwa upaya pengereman melalui rem tangan tersebut diduga juga terlambat dilakukan oleh pengemudi mobil.

“Tuas rem tangan posisi di atas, naik. Sedangkan posisi gigi transmisi ini berada di posisi nomor 3, matik,” beber Adis.

Polisi menduga, posisi rem tangan yang diaktifkan tersebut merupakan upaya terakhir pengemudi untuk menghentikan laju kendaraannya, namun sia-sia. Mobil tetap mengalami kecelakaan dan terperosok ke dalam jurang.

Hingga saat ini, Adis mengaku masih terus berkoordinasi dengan teknisi yang memeriksa kondisi mobil yang mengalami kecelakaan maut tersebut.

“Dugaan utama, kalau (rem) blong sepertinya tidak. Secara gambaran umum pemeriksaan, untuk rem masih bisa berfungsi namun tidak maksimal. Namun akan kami dalami lagi,” pungkas Adis.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut di kawasan Hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di wilayah Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang tersebut terjadi pada Senin (13/5/2024) malam sekitar pukul 18.30 WIB.

Terdapat sembilan korban dalam peristiwa kecelakaan tragis tersebut. Empat di antaranya dinyatakan meninggal dunia, sementara lima lainnya mengalami luka-luka dan masih menjalani perawatan di RST Soepraoen, Kota Malang hingga Rabu (15/5/2024).

Para korban merupakan rombongan pengantar pernikahan. Dari sembilan korban, tiga di antaranya adalah keluarga mempelai wanita, sementara korban lainnya yang termasuk anak-anak merupakan saudara dan tetangga dari mempelai wanita.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini