SuaraMalang.id - Presenter terkenal Tamara Geraldine, atau yang dikenal dengan nama asli Maria Geraldine Tambunan, baru-baru ini mengungkapkan alasan di balik keputusannya untuk menjadi pendeta.
Pada wawancara eksklusif dengan Daniel Mananta, Tamara membuka diri tentang perjalanan spiritualnya yang penuh tantangan, termasuk divonis meninggal dua kali dan dinyatakan mandul.
Di tahun 2005, Tamara divonis hanya memiliki satu tahun lagi untuk hidup. Namun, setelah satu tahun berlalu tanpa ia meninggal, ia mulai menemukan jalan spiritualnya.
Ketika divonis meninggal kedua kalinya, ia memutuskan untuk mencari makna yang lebih dalam dalam hidupnya dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
"Waktu 2005 divonis setahun masih bisa jalan traveling kemana-mana 2006 gak mati. Kalau ini gak bisa jalan gak apa, terus akhirnya saya baca alkitab, satu tahun gak mati juga saya bangkrut terus saya bilang 'Tuhan gak jadi nih, aku udah bangkrut lho'," ungkap Tamara di YouTube Daniel Mananta, dikutip hari Rabu (9/8/2023).
Tak hanya divonis meninggal, Tamara juga menghadapi diagnosis mandul yang menambah beban pikirannya. Semua perjuangan ini membawanya pada titik terendah dalam hidupnya, di mana ia mengalami depresi berat dan bahkan berpikiran untuk mengakhiri hidupnya.
"Kedua saya punya kecendrungan untuk bunuh diri per 6 jam," kata Tamara dengan terbuka.
Kendati menghadapi tantangan yang begitu berat, Tamara menemukan kekuatan dalam keyakinan dan imannya. Ia melihat perjuangannya sebagai mukjizat dan kini aktif di gereja sebagai pendeta.
Pengakuan Tamara ini memberikan pandangan yang mendalam dan pribadi tentang perjuangan, keyakinan, dan transformasi diri.
Baca Juga:Deretan Artis Memilih jadi Pendeta, Dari Tamara Geraldine hingga Pierre Roland
Kecenderungan bunuh dirinya yang dia ungkap juga menjadi peringatan tentang betapa seriusnya depresi bisa mempengaruhi seseorang, bahkan yang tampak sukses dan bahagia di mata publik.
Kisah Tamara menawarkan inspirasi dan pengharapan bagi banyak orang yang mungkin mengalami kesulitan dalam hidup.
Ia membuktikan bahwa dengan kekuatan, keyakinan, dan dukungan yang tepat, seseorang dapat mengatasi rintangan terberat dalam hidup dan menemukan jalan yang penuh makna dan tujuan.
Kontributor : Elizabeth Yati