SuaraMalang.id - Selebgram terkenal, Oklin Fia, sekali lagi menjadi sorotan usai mengunggah konten yang dianggap vulgar oleh netizen.
Dalam unggahan terbaru, Oklin terlihat menjilat es krim di depan area kemaluan pria, yang memicu spekulasi tentang nilai dan perilaku yang diwakilinya.
Bahkan, ada yang menilai bahwa aksi tersebut telah merendahkan nilai hijab yang dikenakan oleh Oklin. Kontroversi ini menjadi semakin pelik saat Oklin mengaku bahwa dirinya belum pernah pacaran dalam sebuah wawancara dengan dokter Richard Lee di podcast-nya.
"Enggak. Enggak pernah pacaran," jawab Oklin saat ditanya oleh dr. Richard Lee, dikutip hari Senin (7/8/2023).
Baca Juga:Oklin Fia Ngaku Tak Pernah Pacaran, Tapi Pengakuannya soal Ranjang Ini Bikin Curiga...
Pernyataan tersebut membuat dr. Richard Lee kaget dan penasaran, bahkan mempertanyakan keperawanan Oklin.
"Masih ting-ting," ujar Oklin sambil tertawa, menegaskan bahwa dia masih perawan.
Oklin juga menjelaskan bahwa dirinya tidak ingin berpacaran karena melihat kehidupan asmara teman-temannya yang penuh drama. Ia khawatir jika memiliki pacar, dirinya akan diatur.
"Karena aku ngeliat temen-temenku gitu diatur-atur, kayaknya hidupnya makin ribet, makin pusing banyak drama. Jadi aku ya udah kayaknya nggak pacaran dulu, nanti aja lah," jelas Oklin.
Unggahan dan pengakuan tersebut menuai banyak komentar negatif dari netizen yang menghujat aksi Oklin Fia. Banyak yang mencibir sang selebgram hanya pura-pura polos demi menutupi tabiat aslinya.
Baca Juga:Bikin Skandal Lagi, Ini Respons Oklin Fia Berjilbab Tapi Pakaiannya Syur: Masih Wajar
"Gak pernah pacaran tapi jualan," cibir @wida***.
"Ya iyalah gak pernah pacaran. Kalau pacaran kan gak bisa jualan kalau mau keluar/jalan pasti ditanyain sama si pacar," ujar @rome***.
"Gak pernah pacaran ga tahu cinta tapi muka sama kelakuan melebihi suhu," timpal @ehan***.
Oklin Fia belum memberikan tanggapan terkait kontroversi ini. Namun, unggahan dan pengakuan tersebut telah menyulut debat sengit di media sosial tentang nilai, moral, dan ekspektasi terhadap perempuan di era media sosial.
Kontroversi ini menyoroti bagaimana tampilan dan perilaku seseorang dapat memicu penilaian serta stigma, terutama dalam konteks kehidupan pribadi dan eksplorasi seksualitas.
Kontributor : Elizabeth Yati