Bantah Temuan Miras di Stadion Kanjuruhan, Kadispora Malang: Obat PMK

"Namanya Eco Enzim, itu temuan pemuda pelopor dari Kasembon," kata Kadispora Kabupaten Malang.

Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 12 Oktober 2022 | 20:34 WIB
Bantah Temuan Miras di Stadion Kanjuruhan, Kadispora Malang: Obat PMK
Botol yang disebut miras di Kanjuruhan (twitter.com/NarasiNewsroom)

SuaraMalang.id - Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang, Nazaruddin Hasan meluruskan klaim polisi menemukan sejumlah botol berisi minuman keras (miras) oplosan dari Stadion Kanjuruhan, usai kerusuhan pertandingan Liga 1 Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).

Nazar menampik jika botol-botol tersebut berisi miras atau alkohol. Melainkan, cairan obat untuk Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

"Namanya Eco Enzim, itu temuan pemuda pelopor dari Kasembon [salah satu kecamatan di Kabupaten Malang]," jelasnya, Rabu (12/10/2022).

Kronologi penemuan hingga pengunkapat botol diduga miras itu, lanjut dia, pemuda pelopor Desa Kasembon menemukan cairan herbal untuk mengobati hewan ternak yang terpapar wabah PMK. Kemudian, diusulkan untuk lomba tingkat Nasional melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), sekitar Agustus lalu.

Baca Juga:Ada TNI-Polisi Berjaga, Pengacara Haris Bantah Temuan 46 Botol Miras Oplosan di Stadion: Pemeriksaannya Ketat..

"Mau dikirimkan ke Jakarta. Seminggu berikutnya kirim ke kantor Dispora [berkantor di Stadion Kanjuruhan] untuk minta dikirimkan," ujarnya.

Sejumlah botol berisi Eco Enzim obat PMK itu kemudian dikemas dalam kardus untuk dikirim via jasa pengantaran.

"Mau dipaketkan, ternyata tidak bisa karena barangnya cair. Jadi oleh anggota dibawalah ke kantor lagi, ditaruh di situ," jelasnya.

Nazaruddin melanjutkan, pengiriman Eco Enzim itu tertunda akibat kesibukan Dispora.

"Sampai kejadian itu [peristiwa kericuhan pertandingan Arema FC versus Persebaya]," ujarnya.

Baca Juga:Sulit Bawa Miras di Kanjuruhan Setiap Pintu di Jaga Polisi

Sebelumnya polisi menemukan sejumah botol kemasan yang tertata rapi di dalams sebuah kardus. Botol-botol dengan tutup biru dan oranye itu dituding oleh beberapa pihak sebagai miras yang ada di Stadion Kanjuruhan.

Hal itu menuai perdebatan hingga menjadi alat untuk memojokkan suporter. Kendati demikian penjagaan ketat dari keamanan sangat ketat di Stadion Kanjuruhan, sehingga sulit untuk membawa barang terlarang seperti minuman keras.

Kontributor : Aziz Ramadani

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini