SuaraMalang.id - Ketua DPRD Lumajang Anang Akhmad Syaifuddin jadi sorotan publik. Bukan karena sepak terjangnya sebagai pimpinan dewan, politisi PKB ini viral akibat tidak hafal Pancasila.
Kekinian, Anang Akhmad memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPRD Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Hal itu disampaikannya dalam rapat paripurna, Senin (12/9/2022).
Berikut profil Ketua DPRD Lumajang Anang Akhmad Syaifuddin.
Nama: Anang Akhmad Syaifuddin
Baca Juga:Ketua DPRD Lumajang Mengundurkan Diri, Buntut Tak Hafal Pancasila
Tempat, Tanggal Lahir: Lumajang, 24 November 1972
Alamat: Dusun Kembang, RT 02 RW 07 Desa Sentul, Kecamatan Sumbersuko, Lumajang
Agama: Islam
Fraksi: Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Alat Kelengkapan:
Baca Juga:Ketua DPRD Lumajang Tak Hafal Pancasila Banjir Cibiran Warganet: Ini Parah
Koordinator Komisi A DPRD Lumajang
Ketua Badan Musyawarah DPRD Lumajang
Ketua Badan Anggaran DPRD Lumajang
Melansir Beritajatim.com, Anang menyesal akibat tidak hafal sila keempat Pancasila.
“Saya ingin menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Lumajang, khususnya kepada anggota DPRD Kabupaten Lumajang dengan insiden tidak hapalnya saya dalam melafazkan teks Pancasila,” katanya.
“Apapun keadaan saya, saya merasa itu tidak pantas dilakukan atau terjadi pada ketua DPRD di mana pun dan siapapun. Oleh karena itu dalam kesempatan berbahagia ini, dalam paripurna DPRD, dalam ruangan terhormat ini, dengan ucapan bismillahirrohmanirrohim, saya dengan hati yang sangat menyesal mengundurkan diri dari Ketua DPRD Kabupaten Lumajang,” kata Anang.
Anang menegaskan, pengunduran dirinya ini untuk menjaga marwah DPRD Lumajang dan menjadikan hal ini pembelajaran bagi siapapun pemimpin di Indonesia.
“Oleh karena itu ucapan maaf tak terhingga kepada seluruh masyarakat Lumajang, kepada anggota DPRD, kepala Pemerintah Kabupaten Lumajang, dan seluruh elemen masyarakat Lumajang di mana pun berada, kegaduhan ini untuk segera diakhiri,” katanya.
Anang juga berpesan kepada para mahasiswa untuk tetap menjadi alarm bagi Indonesia.
“Tetaplah menjadi pengingat bagi kita semua,” katanya.
“Saya yang lahir dari rahim santri, dikader oleh Nahdlatul Ulama, dikader di Partai Kebangkitan Bangsa, dan dibesarkan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia sekali lagi mohon maaf sebesar-besarnya,” kata Anang.