SuaraMalang.id - Bentrok antar perguruan silat kembali pecah di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (8/3/2022). Kedua pihak terlibat perseteruan mengakibatkan beberapa korban luka-luka.
Namun perseteruan tersebut tak berlangsung lama, Kamis (10/3/2022) dini hari, telah diambil kesepakatan damai yang dideklarasikan dua pihak perguruan silat di Mapolsek Bangorejo, disaksikan pihak kepolisian serta TNI.
Deklarasi damai itu dilakukan Pengurus Cabang PSHT Banyuwangi, Siswanto bersama Pengurus Cabang Pagar Nusa Banyuwangi, Angga Budi Setiawan.
Terdapat sejumlah poin perdamaian yang diyakini mampu melerai pertikaian yang sempat terjadi di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo tersebut.
Baca Juga:Heboh Penampakan Bola Api Terbang Memasuki Rumah Warga di Banyuwangi, Perekam Sebut Banaspati
"Dengan ini kami sepakat telah berdamai dan saling memaafkan, untuk itu kami mengimbau, satu antar masing-masing pihak menahan diri, dua jangan melakukan tindakan anarkis atau kekerasan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain dan menimbulkan keresahan di masyarakat," kata Pengurus Cabang PSHT Banyuwangi, Siswanto.
Ketiga, dia meminta agar tidak ada lagi isu yang melebar dan tanpa mempertimbangkan nilai-nilai kebenaran demi tetap menjaga kondusifitas di tengah masyarakat.
Selanjutnya, kedua pihak perguruan silat juga telah sepakat menyerahkan secara penuh persoalan ini kepada pihak yang berwajib dan berkomitmen menjaga kerukunan.
Sebelumnya diberitakan, konflik antar perguruan silat telah sempat memanas di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, sebanyak 342 personel Kepolisian disiagakan untuk pengamanan daerah rawan bentrokan.
Bahkan Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia Kabupaten Banyuwangi (IPSI Banyuwangi), I Made Cahyana Negara turun tangan untuk meminta keduanya berdamai serta menyudahi pertikaian sesama perguruan silat di Banyuwangi.
"Mari kita jaga kerukunan di tengah masyarakat dan menyudahi konflik antar perguruan," pinta pria yang juga Ketua DPRD Banyuwangi tersebut.
Kontributor: Achmad Hafid Nurhabibi