Kebrutalan Militer Israel di Tepi Barat Berlanjut, Seorang Warga Palestina Tewas Ditembak

Kementerian Kesehatan Palestina mengungkap, korban adalah Shawkat Awas (20) terkena tembakan militer Israel dan meninggal di rumah sakit.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 30 Juli 2021 | 14:13 WIB
Kebrutalan Militer Israel di Tepi Barat Berlanjut, Seorang Warga Palestina Tewas Ditembak
ilustrasi -Kebrutalan Militer Israel Berlanjut, Seorang Warga Pelestina Tewas Ditembak. [AFP/Ahmad Gharabli]

SuaraMalang.id - Kebrutalan militer Isreal kembali terjadi di Tepi Barat dekat Kota Hebron. Seorang warga Palestina dilaporkan tewas usai tertembak pasukan Israel.

Melansir Antara, Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan, bermula dari bentrokan pada Kamis (29/7) malam saat warga melakukan pemakaman remaja Palestina yang meninggal ditembak militer Israel sehari sebelumnya.

Kementerian Kesehatan Palestina juga mengungkap, korban adalah Shawkat Awas (20) terkena tembakan militer Israel dan meninggal di rumah sakit. Kemudian ada sejumlah 12 warga lainnya terluka.

Namun, hal itu dibantah pihak Israel yang menyatakan ratusan warga Palestina melempari pasukan Israel dengan batu saat pemakaman di dekat Kota Hebron di Tepi Barat.

Baca Juga:Duhh! Bocah Palestina Dibunuh Tentara Israel Saat Naik Mobil Bareng Ayahnya

Militer Israel mengatakan pasukan "merespons dengan cara pembubaran massa, 22 peluru kaliber dan tembakan langsung ke udara."

Sebelumnya diberitakan, seorang remaja berusia 12 tahun, Mohammad Al Alami, ditembak mati di bagian dadanya oleh pasukan Israel pada Rabu (28/7) saat mengendarai mobil bersama sang ayah.

Menurut militer Israel, salah satu tentara menembaki roda mobil tersebut setelah menyimpulkan adanya kegiatan mencurigakan sebelumnya pada hari itu.

Militer Israel mengeklaim insiden tersebut sedang ditinjau oleh pejabat senior.

Tepi Barat merupakan salah satu kawasan yang diinginkan Palestina menjadi bagian wilayahnya dalam mewujudkan status negara.

Baca Juga:Kejam, Bocah Palestina Ditembak Mati Militer Israel

Kekerasan di wilayah tersebut bergejolak sejak pembicaraan antara Palestina dan Israel yang disponsori oleh AS kandas pada 2014.

(Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini