Kubu M. Nur sudah membuat susunan baru kepengurusan Yayasan Arema. Namun ditolak keras oleh Rendra Kresna, dan langsung memecat M. Nur dan jajarannya di Yayasan.
Dualisme ini pun sampai membuat Arema Indonesia Komite Normalisasi (KN) PSSI menolak hak suara Arema Indonesia di Kongres PSSI di Solo 9 Juli 2011 lalu.
Dualisme ini pun semakin kental saat adanya dualisme liga di Indonesia, yakni Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL)
ISL waktu itu disebut sebagai laga tandingan PSSI yang legal. Arema kubu Rendra pun memilih untuk berlaga di sana karena PSSI yang diakui oleh AFC dan FIFA tidak mengakui keabsahan Arema kubu Rendra.
Baca Juga:Larangan Mudik, Wali Kota Malang Fokus Pemantauan RT/RW
Sementara itu, Arema kubu M. Nur pun berlaga di IPL yang mana liga tersebut diakui keberadaannya oleh AFC dan PSSI.
Sejak saat dua liga itu lah dualisme ini terjadi dan dua Arema baik Arema Indonesia dan Arema FC tidak selesai hingga kini.
Kontributor : Bob Bimantara Leander