SuaraMalang.id - Pandemi Covid-19 berdampak pada seluruh sendi perekonomian, tak terkecuali di Kabupaten Bondowoso. Akibat pagebluk ini, angka kemiskinan meningkat.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, bahwa jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bondowoso naik menjadi 14 persen atau angka 110.240 pada 2020. Sedangkan tahun sebelumnya, 2019, angka kemiskinan sekitar 13 persen atau 103.330.
Kepala DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa) Bondowoso, Haeriyah Yulianti mengatakan, bahwa pihaknya tentu tidak tinggal diam melihat bertambahnya angka kemiskinan di wilayahnya. Pemkab Bondowoso terus berusaha membantu pemulihan ekonomi masyarakat.
"Ada program pemberdayaan yang memang memberikan bantuan stimulan berupa peralatan kepada masyarakat,” katanya, seperti dikutip dari TIMESIndonesia.co.id media jejaring Suara.com, Senin (25/1/2021).
Baca Juga:6 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi Covid-19
Bantuan peralatan tersebut, lanjut dia, diharapkan masyarakat penerima bantuan tetap mampu memutar roda perekonomian. Bahkan jika optimal, mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
"Dengan begitu, saya berharap agar masyarakat bisa menciptakan lapangan kerja mandiri," sambung dia.
Program tersebut kata dia, bisa melalui BUMDes. Jika hal itu berada di tingkat Pemerintah Desa. Tentu juga diimbangi dengan memberikan pelatihan pada masyarakat.
Meski demikian, lanjut dia, tak dipungkiri angka kemiskinan didasari fenomena PHK, lantaran pelaku usaha mengalami penurunan pendapatan.
"Bisa jadi jumlah masyarakat miskin menurut data meningkat, karena memang faktor pandemi Covid-19,” jelasnya.
Baca Juga:Pandemi Covid-19 dan Pengembangan Kreativitas Musisi Indonesia