"Saya berharap kontestasi demokrasi ini kita jaga dan saya berharap dilaksanakan secara profesional tidak ada kecurangan," ujarnya.
Berbeda dengan pasangan Heri Cahyono-Gunadi Handoko yang justru gentleman mengakui kekalahan berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) yang dilakukan berbagai lembaga survei. Sebab, suara paslon jalur perseorangan atau independen tersebut kalah jauh.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Kerja, Sutopo Dewangga. Bahwa hasil hitung cepat yang beredar saat ini tidak jauh beda dengan hasil hitung cepat internal yang diselenggarakan oleh tim internalnya.
"Kami mengakui hasil hitung cepat saat ini. Karena hasilnya sama dengan hitung cepat internal kami dan kami mengakui kami belum menang," katanya.
Baca Juga:Pascapencoblosan, Dua Paslon Pilkada Kabupaten Malang Klaim Kemenangan
Meskipun demikian, lanjut Sutopo, pihaknya mengajak relawan untuk tidak berkecil hati.
"Tetap semangat jangan bersedih. Malang Jejeg tidak kemana-mana kami tetap ada. Seperti tujuan awal gerakan Malang Jejeg akan jadi organisasi gerakan moral," ujarnya.
Pilbup Malang 2020 diikuti tiga paslon, yakni paslon nomor urut 1, Sanusi-Didik Gatot Subroto (SanDi), koalisi PDI Perjuangan, NasDem, Demokrat, Golkar, Gerindra, dan PPP.
Kemudian, paslon nomor urut 2, Lathifah Shohib-Didik Budi Muljono (LaDub) koalisi PKB dan Hanura. Terakhir, paslon nomor urut 3, Heri Cahyono, dan Gunadi Handoko (Malang Jejeg) dari jalur perseorangan atau independen.
Kontributor : Aziz Ramadani
Baca Juga:Air Terjun Tumpak Sewu Curi Perhatian, Panoramanya Bak Film Jurrasic Park