SuaraMalang.id - Nilai investasi di Kota Malang pada tahun 2024 diproyeksikan mencapai angka Rp 2,3 triliun.
Meski optimisme tersebut tinggi, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang masih menunggu laporan resmi dari pemerintah pusat terkait capaian triwulan keempat tahun 2024.
"Kami masih menunggu hasil dari triwulan keempat. Proyeksinya, nilai investasi bisa menyentuh Rp 2,3 triliun," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang, Arif Tri Sastyawan, Jumat (17/1/2025).
Keyakinan ini didasarkan pada catatan investasi hingga triwulan ketiga 2024 yang telah mencapai Rp 2,1 triliun, jauh melampaui target yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 1,4 triliun.
"Jika proyeksi Rp 2,3 triliun tercapai, nilai ini hampir dua kali lipat dari target provinsi," tambah Arif.
Kenaikan ini, menurutnya, tidak hanya menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang baik, tetapi juga memperkuat posisi Kota Malang sebagai destinasi investasi yang menarik.
Selama 2024, berbagai upaya strategis dilakukan Pemkot Malang untuk mendorong investasi.
Salah satunya adalah sosialisasi kepada pelaku usaha untuk tertib melaporkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM).
Selain itu, Disnaker-PMPTSP juga memberikan pendampingan kepada investor yang mengalami kendala saat menggunakan sistem online single submission (OSS).
Baca Juga: PBB-P2 Kota Batu Turun 30 Persen, Warga Lega
"Kami berupaya mempermudah pelaku usaha, termasuk memberikan pendampingan tanpa dipungut biaya," jelas Arif.
Di antara berbagai sektor investasi, makanan dan minuman (mamin) menjadi sektor paling dominan, menyumbang hingga 55 persen dari total investasi.
"UMKM di bidang makanan dan minuman, restoran, kedai makanan, kafe, hingga katering mendominasi," ungkap Arif.
Dengan capaian ini, Kota Malang menunjukkan daya tariknya sebagai pusat investasi, khususnya di sektor kuliner dan pariwisata.
Arif berharap pencapaian ini terus mendorong kepercayaan investor untuk menanamkan modal di Kota Malang.
"Kami ingin memastikan Kota Malang tetap menjadi destinasi investasi yang menarik dan ramah bagi pelaku usaha," pungkasnya.
Berita Terkait
-
PBB-P2 Kota Batu Turun 30 Persen, Warga Lega
-
China Tanam Modal Rp 40 Miliar untuk Pabrik Porang di Trenggalek
-
Terbengkalai, Hotel Songgoriti di Batu Jadi Sasaran Mistis Bukan Wisatawan
-
Malang Stop WiFi RW Gratis, Anggaran Dipotong
-
Songgoriti, Aset Ratusan Miliar Jadi Rebutan? Pemkot Batu vs Pemkab Malang
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Findmeera: Daster Lokal yang Raih Penghargaan Berkat BRI
-
Hampir 9 Ribu Warga Malang Terserang ISPA, Dinkes Imbau Warga Lakukan Ini
-
Pandemi Jadi Peluang, Berikut Kisah Findy Bangkitkan Pengrajin Lokal Lewat Daster Findmeera
-
Cuan Rp2,5 Juta, Yuk Pantau 5 Link Sebar ShopeePay
-
Merenung Dan Curhat Panjang, Azizah Salsha Malah Dihujat Warganet