SuaraMalang.id - Keterwakilan perempuan di DPRD Kabupaten Malang periode 2024-2029 diprediksi akan mengalami penurunan menjadi hanya 16 persen.
Berdasarkan analisis dan prediksi, dari total 50 anggota yang akan menduduki kursi DPRD Kabupaten Malang, hanya 8 di antaranya yang merupakan perempuan.
Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan periode sebelumnya tahun 2023, di mana terdapat 11 perempuan yang menduduki kursi DPRD, setara dengan 22 persen dari total anggota.
Delapan perempuan yang diprediksi akan lolos menjadi anggota DPRD Kabupaten Malang mencakup Masfufah dari PKB, Venny Ayu dari PDI Perjuangan, Rhodiyah Ahla dari Partai Golkar, Fitri Yuhana dari Partai Gerindra, Choirul Umah dari PKB, Sih Purwaningtyastuti dari PDI Perjuangan, Nur Mutiah dari PKB, dan Tantri Baroroh dari PDI Perjuangan.
Baca Juga: Jembatan Rusak Diterjang Gelombang Tinggi, Akses ke Pura Luhur Amertha Jati Terputus
Kalkulasi ini menggunakan metode Sainte-Lague dalam penghitungan mandiri.
Keterwakilan perempuan ini terbagi dalam beberapa partai politik, dengan PKB dan PDI Perjuangan masing-masing mengirimkan tiga perwakilan perempuan, sementara Partai Golkar dan Partai Gerindra masing-masing dengan satu perwakilan perempuan.
Rincian ini menunjukkan distribusi keterwakilan perempuan yang tidak merata di antara partai-partai politik.
Prediksi ini juga mengungkap bahwa di beberapa daerah pemilihan (dapil) hanya terdapat satu caleg perempuan yang diprediksi lolos, kecuali di Dapil 2 dan Dapil 5 yang masing-masing diprediksi memiliki dua caleg perempuan yang lolos.
Menariknya, di Dapil 4, semua caleg yang diprediksi lolos merupakan laki-laki, menunjukkan ketidakseimbangan gender yang signifikan di dapil tersebut.
Baca Juga: Korsleting Listrik Picu Kebakaran di Malang, Dua Kamar Hangus
Penurunan jumlah perwakilan perempuan ini memicu kekhawatiran mengenai representasi gender dalam pembuatan kebijakan di tingkat kabupaten.
Pengumuman resmi mengenai caleg yang lolos akan dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 20 Maret 2024 mendatang.
Inisiatif untuk meningkatkan keterwakilan perempuan dalam politik menjadi topik penting yang perlu diperhatikan oleh semua pihak, termasuk partai politik dan pemangku kepentingan lainnya, untuk memastikan bahwa suara dan perspektif perempuan terwakili dengan baik dalam proses pembuatan kebijakan di Kabupaten Malang.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Jembatan Rusak Diterjang Gelombang Tinggi, Akses ke Pura Luhur Amertha Jati Terputus
-
Korsleting Listrik Picu Kebakaran di Malang, Dua Kamar Hangus
-
Kabupaten Malang Catat 117 Kasus Kekerasan Anak Sepanjang 2023, Mayoritas Korban Perempuan
-
Praktisi Hukum Bantah Ada Penggelembungan Suara Caleg PDIP George Da Silva
-
Gegara Pemilih Luar Daerah Tak Terdaftar Ikut Nyoblos, 5 TPS di Malang Gelar PSU
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
7 Mobil Bekas Murah Favorit Keluarga: Muat Banyak, Irit BBM dan Mudah Perawatan
-
Emas Antam Terbang Tinggi, Harganya Tembus Rp 1.901.000/Gram
-
Pemain Keturunan Rp 11,3 Miliar Jadi Filosofi Nomor Punggung 21 Jordi Amat, Siapa?
-
Perbedaan Usaha PSSI dan Menpora Mau Gelar Liga Putri Secepatnya
-
Kumpulan Nasib Buruk Elkan Baggott Tolak Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert
Terkini
-
Sebagai Agent of Development, BRI Salurkan BSU Senilai Rp1,72 Triliun ke 2,8 Juta Pekerja
-
Gunung Semeru Erupsi 4 Kali Hari Ini! Warga Diminta Jauhi Area Ini
-
Waspada! Gunung Semeru Erupsi Empat Kali, Warga Diminta Jauhi Kawasan Rawan Bencana
-
BRI Catat Green Financing Rp89,9 Triliun, Bukti Komitmen pada Pembangunan Berkelanjutan
-
Layanan AgenBRILink dari BRI Kini Makin Lengkap dan Aman