Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 17 Februari 2024 | 13:35 WIB
ILUSTRASI - Petugas KPPS sedang melayani calon pemilih di salah satu TPS Pekanbaru, Rabu (14/2/2024). [Suara.com/Eko Faizin]

SuaraMalang.id - Sebanyak 56 penyelenggara Pemilu 2024 di Kabupaten Blitar dilaporkan jatuh sakit dan harus mendapatkan perawatan medis akibat kelelahan.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Christine Indrawati, kebanyakan kasus sakit di antara petugas terjadi akibat kelelahan selama menjalankan tugasnya dalam proses pemilu.

Data terbaru yang diterima Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar mencatat bahwa dari total petugas yang jatuh sakit, 33 orang merupakan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Selain itu, terdapat 7 petugas pengawas dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), 6 saksi, 5 anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS), 3 anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas), serta 1 anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan 1 petugas keamanan.

Baca Juga: PKB Jember Temukan Kejanggalan dalam Rekapitulasi Suara Pemilu

Paling banyak di antara mereka mengalami gastritis atau radang lambung, dengan gejala nyeri perut, mual, dan muntah yang dialami oleh 19 orang. Beberapa lainnya mengalami sakit kepala, demam, hipertensi, infeksi saluran pernapasan, dan vertigo.

"Semua petugas yang jatuh sakit telah mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit," ujar Christine.

Sebagian besar, yaitu 52 orang, mendapatkan perawatan jalan, sementara 4 orang lainnya harus menjalani perawatan rawat inap di Puskesmas untuk mendapatkan perawatan intensif.

Kejadian ini menggarisbawahi pentingnya perhatian terhadap kesehatan penyelenggara Pemilu, terutama mengingat beban kerja yang tinggi selama proses pemilu berlangsung.

Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar terus memantau kondisi kesehatan para penyelenggara Pemilu yang jatuh sakit dan berupaya memberikan dukungan medis terbaik untuk pemulihan kondisi mereka.

Baca Juga: Anggota KPPS di Blitar Nyaris Keguguran Akibat Kelelahan

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More