SuaraMalang.id - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Jember tengah melakukan inventarisasi data terkait dugaan kejanggalan dalam hasil rekapitulasi suara pemilihan umum.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang PKB Jember, Ayub Junaidi, mengungkapkan bahwa ada perbedaan signifikan antara hasil plano (C-Hasil) dengan C-Hasil Salinan (C-1) yang ditemukan dalam proses pemungutan suara.
Ayub mencontohkan kasus di mana suara yang seharusnya diperoleh PKB dalam C-Hasil tidak sesuai dengan yang tercatat dalam C-Hasil Salinan.
“Ada kejanggalan di mana kami bisa mendapatkan 10 suara dalam C-Hasil, namun dalam C-1 hanya tercatat 2 suara. Kami tidak mengerti bagaimana ini bisa terjadi,” jelas Ayub pada Sabtu (17/2/2024).
Baca Juga: Anggota KPPS di Blitar Nyaris Keguguran Akibat Kelelahan
Menghadapi temuan ini, Ayub mengingatkan penyelenggara pemilu dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk berhati-hati.
Dia menegaskan akan turun langsung mengecek dan memastikan tidak ada kecurangan. “Kami akan kejar setiap suara yang hilang karena itu merupakan amanah dari masyarakat untuk PKB,” tegas Ayub.
Menurutnya, suara yang diberikan kepada PKB merupakan bentuk harapan masyarakat yang tidak boleh disia-siakan atau dimanipulasi.
Ayub yang memiliki pengalaman dalam mengadvokasi suara pemilu menekankan pentingnya transparansi dan keadilan dalam proses demokrasi.
Perbedaan mencolok antara C-Hasil dengan C-Hasil Salinan juga dialami oleh Jumadi Made, calon legislator DPRD Jember dari Partai Nasional Demokrat, yang menemukan bahwa 15 suara yang seharusnya diperolehnya tidak tercatat dalam C-Hasil Salinan.
Baca Juga: Bripda Yusran Adiputra Lameo Tetap Jaga TPS Meski Rumahnya Lagi Kebakaran
“Ini menunjukkan ada kejanggalan yang harus segera ditindaklanjuti. Suara saya pasti lari ke partai lain jika tidak ada tindakan yang adil,” ungkap Jumadi.
Temuan ini menambah daftar panjang tantangan dan isu yang muncul dalam proses pemilu di Indonesia, menggarisbawahi pentingnya sistem pemilu yang transparan dan akuntabel untuk menjaga integritas dan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
3 Warna Surat Suara Pilkada 2024, Jangan Sampai Salah Coblos!
-
Warga Jember Heboh Isu Tuyul Merajalela, Ulama Bilang Begini
-
Warga Jember Salahkan Tuyul Imbas Sering Kehilangan Uang, Camat Khawatir Disusupi Kepentingan Politik
-
Mimpi Naik Kereta dari Situbondo ke Jember: Mungkinkah Jalur Panarukan-Kalisat Segera Aktif?
-
Klaim Masih Kompak Dukung RK-Suswono, PKB Sebut Kader yang Membelot ke Pramono Bukan Pengurus
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Prabowo Hapus Utang UMKM, Bikin Rugi Bank?
-
Politisi Gerindra Usul TNI Jadi Petugas Haji, Segini Gajinya
-
Terkuak! Ini Sosok Striker Keturunan yang Segera Dinaturalisasi Timnas Indonesia, Punya Darah Medan!
-
Batubara Ekspor Sumber Global Energy Dikomplain Vietnam karena Tak Sesuai Nilai Kalori
-
Harga Emas Antam Hari Ini Terpeleset Jatuh Rp30.000, Jadi Rp1.513.000/Gram
Terkini
-
Viral Pria Masuk Rumah Sambil Buka Celana di Malang, Begini Endingnya
-
Perluas Destinasi Kota Batu, Gumelar-Rudi Punya Program Pariwisata dari Desa
-
Kos Palsu di Malang Incar Mahasiswa, 20 Orang Tertipu DP
-
Butuh Inovasi, Firhando Gumelar-Rudi Bisa Bangkitkan Pertanian Kota Batu
-
Bangkit! Arema FC U-20 Tak Terkalahkan di 4 Laga Berkat Sentuhan Senior