Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 17 Februari 2024 | 13:27 WIB
Ilustrasi petugas KPPS. [kaltimtoday.co]

SuaraMalang.id - Seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) asal Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, mengalami momen menegangkan saat nyaris keguguran karena kelelahan selama bertugas.

Insiden yang terjadi di salah satu TPS ini menyoroti kondisi fisik yang dialami oleh penyelenggara Pemilu, khususnya yang sedang hamil.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Christine Indrawati, anggota KPPS tersebut diduga mengalami kelelahan setelah bekerja selama beberapa jam, yang menyebabkan pendarahan hebat.

"Ketika hari pertama dilarikan ke rumah sakit, didiagnosa harus diaborsi karena dugaan keguguran," ujar Christine pada Sabtu (17/2/2024).

Baca Juga: Bripda Yusran Adiputra Lameo Tetap Jaga TPS Meski Rumahnya Lagi Kebakaran

Namun, kabar baiknya, setelah mendapatkan perawatan medis, termasuk pemeriksaan menggunakan USG, kondisi kandungan anggota KPPS tersebut diketahui masih bisa diselamatkan.

"Awalnya dugaannya sudah keguguran, tapi ternyata masih bisa diselamatkan setelah istirahat dan mendapatkan perawatan di rumah sakit," tambah Christine.

Anggota KPPS tersebut, yang diketahui hamil 3 minggu, harus menjalani perawatan intensif selama 2 hari di rumah sakit.

Berkat penanganan medis yang tepat, kondisi sang ibu dan kandungannya kini telah stabil, dan mereka diperbolehkan pulang untuk menjalani istirahat di rumah.

Insiden ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak terkait pentingnya memperhatikan kondisi kesehatan para penyelenggara pemilu, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi khusus seperti kehamilan.

Baca Juga: Apa Sebab Suara Partai Golkar Naik Tinggi di Pemilu 2024?

Pengalaman anggota KPPS di Blitar ini juga menunjukkan pentingnya respons cepat dan penanganan medis yang efektif dalam situasi darurat.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More