Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 20 Januari 2021 | 13:57 WIB
Warga saat ambil paksa jenazah Covid-19 di RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.[foto: tangkapan layar video amatir/TimesIndonesia.co.id]

SuaraMalang.id - Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo bakal menggelar tes swab massal kepada warga Desa Kalibuntu Kecamatan Kraksaan, besok Kamis (21/1/2021). Ini buntut insiden ambil paksa jenazah Covid-19 oleh puluhan warga di RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Sabtu pekan lalu (16/1/2021).

Koordinator Gakkum dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto, mengatakan, tes swab massal dilakukan sebagai upaya  tracing atau pelacakan. Terlebih kepada warga kontak erat dengan jenazah saat aksi ambil paksa di rumah sakit tersebut. Tes swab akan menargetkan pihak keluarga maupun warga sekitar.

“Perlu kami sampaikan, bahwa penjemputan paksa jenazah covid-19 yang dilakukan oleh warga Desa Kalibuntu telah melanggar protokol kesehatan. Dalam waktu dekat Satgas akan lakukan tracing dan swab masal yang kontak erat dengan jenazah,” kata Ugas, seperti dikutip dari TimesIndonesia.co.id--media jejaring Suara.com, Rabu (20/1/2021).

Proses pelacakan dilakukan tidak lain untuk memutus potensi penularan virus Corona. Tes swab rencananya dijadwalkan Kamis besok di Desa Kalibuntu.

Baca Juga: Kota Malang Tetap Banjir Meski Belasan Proyek Drainase Capai Rp 5 Miliar

“Karena dari pengambilan paksa jenazah di rumah sakit sampai pemakaman, banyak warga yang telah kontak erat dengan jenazah. Tujuannya untuk memutus penyebaran covid-19 di Kabupaten Probolinggo," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sekelompok warga menggruduk RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Diduga kuat mereka mengambil paksa jenazah Covid-19, Sabtu (16/1/2021) pekan lalu.

Kabar itu dibenarkan Kapolres Probolinggo, AKBP Ferdy Irawan. Kelompok masa berjumlah kurang lebih 100 merupakan warga asal dari Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Mereka mengambil paksa jenazah Rodiah (47) yang terkonfirmasi positif Covid-19.

 
“Warga memaksa mengambil jenazah itu, karena warga tidak percaya jenazah itu positif Covid-19. Padahal, petugas rumah sakit bersama TNI-Polri yang berjaga telah memberikan pemahaman kepada mereka. Tetapi mereka tidak mengindahkannya,” kata Ferdy.

 
Merespon insiden itu, lanjut dia, pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo. Pihaknya sedang menyelidiki kemungkinan adanya provokator hingga menggakibatkan warga nekat mengambil paksa jenazah positif Corona tersebut.

Baca Juga: Korban Tanah Longsor Ditemukan Mengapung di Bendungan Sengguruh Malang

Load More