Keluhkan Harga Gas Melon Naik, Pedagang Lumajang: Penjualan Turun Drastis

"Kami minta warga membeli di pangkalan resmi untuk menghindari harga tinggi yang tidak sesuai dengan HET," tambahnya.

Bernadette Sariyem
Kamis, 16 Januari 2025 | 13:26 WIB
Keluhkan Harga Gas Melon Naik, Pedagang Lumajang: Penjualan Turun Drastis
Ilustrasi gas tabung 3 kilogram alias gas melon.

SuaraMalang.id - Kenaikan harga elpiji 3 kilogram atau gas melon mulai dirasakan dampaknya oleh warga dan pedagang di Lumajang.

Harga eceran tertinggi (HET) di pangkalan resmi kini mencapai Rp 18 ribu, naik dari sebelumnya Rp 16 ribu.

Kebijakan yang mulai berlaku sejak kemarin ini membuat banyak konsumen merasa keberatan, meskipun gas melon menjadi kebutuhan pokok.

Nur Tutik, seorang penjual gas di pangkalan resmi di Kelurahan Citrodiwangsa, Kecamatan Lumajang, mengungkapkan bahwa penjualannya turun drastis hingga 50 persen sejak kenaikan harga.

Baca Juga:Pasca Carok Maut, 424 Botol Miras Disita di Lumajang

"Sebelumnya saya bisa menjual 100 tabung sehari, sekarang hanya laku sekitar 50 tabung. Orang-orang lebih memilih beli ke toko kelontong terdekat karena lebih praktis, meskipun harganya tidak selalu sesuai HET," keluhnya.

Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Lumajang, Dadang Arifin Prastiawan, membenarkan kenaikan HET ini. Menurutnya, kenaikan sebesar Rp 2 ribu ini merupakan bentuk penyesuaian harga.

"Harga dari agen ke pangkalan resmi sekarang Rp 16 ribu, sedangkan dari pangkalan ke konsumen Rp 18 ribu. Ini berlaku untuk pangkalan resmi," jelas Dadang.

Diskopindag Lumajang mencatat ada 16 agen dan ratusan pangkalan resmi yang tersebar di wilayah Lumajang. Meski demikian, banyak warga yang memilih membeli dari pengecer, meskipun harganya bervariasi dan kerap lebih mahal.

Dadang mengimbau masyarakat untuk membeli gas melon di pangkalan resmi agar mendapatkan harga sesuai HET.

Baca Juga:Viral! Keluhan Tiket Berkali-kali di Tumpak Sewu, Dispar Lumajang Bertindak

Ia juga mengingatkan pengecer untuk tidak menaikkan harga secara berlebihan, guna menjaga stabilitas ekonomi warga.

"Kami minta warga membeli di pangkalan resmi untuk menghindari harga tinggi yang tidak sesuai dengan HET," tambahnya.

Kontributor : Elizabeth Yati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini